Tags

Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Non Ilmiah

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Dalam artikel ini akan dibahas tentang 3 jenis karangan, yaitu: karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan semi ilmiah. Berikut ini penjelasannya.
I. Karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Jenis-jenis Karangan Ilmiah, 
antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Bentuk Karangan Ilmiah
      Dalam karangan ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
·      Karangan Ilmiah Berbentuk Makalah
      Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
·      Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
      Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
·      Buku Ilmiah
      Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
·      Struktur Sajian
      Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
·      Komponen dan Substansi
      Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
·      Sikap Penulis
      Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
·      Penggunaan Bahasa
      Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sifat Karangan Ilmiah
Berbeda dengan tulisan fiksi (novel, puisi, cerpen), karya ilmiah bersifat formal sehingga harus memenuhi syarat.Beberapa syarat tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Lugas dan tidak emosional
Maksudnya adalah karya ilmiah hanya mempunyai satu arti, tidak memakai kata kiasan, sehingga pembaca tidak mebuaat tafsiran (interprestasi) sendiri-sendiri. Karena itu, perlu ada batasan (definisi) oprasional pengertian suatu istilah, konsep, atau variabe.
2.    Logis
Maksudnya adalah kalimat, alinea, subbab, subsubbab, disusun berdasarkan suatu urutan yang konsisten. Urutan disini meliputi urutan pengertian, klasifikasi, waktu (kronologis), ruang, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, atau proses dan peristiwa.
3.    Efektif
Maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukan adanya satu kebulatan pikiran, ada penekanan, dan ada pengembangan.
4.    Efisien
Maksudnya adalah hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
5.    Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
II. Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).kti
Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
· Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· Fakta yang disimpulkan subyektif,
· Gaya bahasa konotatif dan populer,
· Tidak memuat hipotesis,
· Penyajian dibarengi dengan sejarah,
· Bersifat imajinatif,
· Situasi didramatisir,
· Bersifat persuasif.
· Tanpa dukungan bukti
 Sifat Karangan Ilmiah,antara lain :
1. Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
2. persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
3. Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
4. Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Macam-macam yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
· Dongeng
· Cerpen
· Novel
· Drama
· Roman.
 

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Nonilmiah

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. 
 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang Masalah
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia. Secara internasional, Ketahanan Pangan didefinisikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan tiap individu memiliki akses yang cukup terhadap pangan yang bergizi, sehat dan aman sehingga dapat menjalankan aktiivitas kehidupannya dengan optimal. Undang-undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan mendefinisikan Ketahanan Pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman merata dan terjangkau.  Meskipun memiliki perbedaan, terutama pada subjeknya, kedua definisi di atas memperlihatkan betapa luasnya dimensi ketahanan pangan.
Ketahanan pangan nasional merupakan kondisi pembangunan sangat fundamental bagi kemajuan pembangunan dan kualitas hidup bangsa. Ketahanan pangan menempati posisi sentral dalam peningkatan produtivitas nasional dan perbaikan kualitas hidup warga negara. Bukan hanya karena dengan ketersediaan dan ketercukupan pangan akan memberikan energi kalori cukup bagi peningkatan produktivitas, tetapi juga memberikan dukungan pada peningkatan kualitas hidup dan keberlanjutan pembangunan.
Hingga saat ini Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Palopo belum memiliki sebuah situs resmi sebagai wadah penyebaran data dan informasi mengenai kondisi ketahan pangan kota Palopo, berdasarkan hasil penelitian dilapangan, BKPD Palopo hanya menggunakan situs layanan blogger. Informasi yang ada pada blog BKPD tidak tersaji dengan baik karena tidak dirancang secara khusus sesuai kebutuhan BKPD yang mengakibatkan penyampaian informasi menjadi kurang maksimal.
Berangkat dari infomasi diatas sehingga pada penilitian ini perlu untuk dikembangkan sebuah “Sistem Informasi Ketahanan Pangan Berbasis Web Pada BKPD Palopo” .


1.2        Rumusan Masalah
Berdasarkan fakta lapangan bahwa belum adanya website yang dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan BKPD Palopo dalam memberikan informasi pangan kepada masyarakat. Mengingat pentingnya informasi pangan untuk masyarakat maka ditentukan rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana mengembangkan sebuah sistem informasi ketahanan pangan berbasis web pada BKPD Palopo?”.
1.3        Batasan Masalah
Dalam menganalisis sistem dan menyusun penelitian ini diperlukan batasan agar lebih mengarah pada tujuan yang diharapkan.
1.      Informasi yang di berikan berupa informasi keadaan pangan di Palopo
2.      Menyajikan informasi-informasi penting mengenai ketahanan pangan.
1.4        Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem informasi ketahanan pangan khususnya di kota Palopo . Tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan aplikasi ini yaitu agar masyarakat bisa memperoleh informasi kondisi pangan kota Palopo dengan cepat dan mudah.
1.5        Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian ini adalah:
1.  Bagi Peneliti
a.    Untuk menguji kemampuan mahasisiwa menggunakan teori yang diperoleh dibangku kuliah.
b.    Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan diluar lingkungan kampus yang berhubungan dengan program studi yang dipilih.
c.    Menambah pengetahuan untuk membangun sebuah aplikasi menggunakan Bahasa Pemrograman.
2.  Bagi Masyarakat
Menjadi media yang menyediakan informasi bagi masyarakat mengenai kondisi pangan kota Palopo.
3. Bagi BKPD/Pemerintah Daerah
Mempermudah pemerintah khususnya Badan Ketahanan Pangan Daerah dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  Kerangka Pikir
Adapun kerangka pikir yang mendasari diadakannya penelitian ini digambarkan pada diagram berikut:







Rounded Rectangle: Perkembangan teknologi informasi dalam bidang pangan jelas dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan pengairan.








 






















Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian


2.2.  Kajian Teori
2.2.1.      Konsep Dasar  Web
a.         Pengertian Website
Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suatu yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dan link. Pada dasarnya web adalah database jaringan komputer diseluruh dunia yang menggunakan arsitektur pengambilan informasi yang umum.
Pada tahun 1989 Tim Berners Lee seorang programmer komputer berkebangsaan Inggris yang bekerja pada European Physics Laboratory (CERN) di Genewa (Swiss) mengkombinasikan hypermedia dengan sumber – sumber informasi  internet yang sangat luas. Solusi Berners adalah teknologi hypertext untuk membentuk sebuah dokumen web. Dokumen web harus ditulis dalam suatu format khusus yang memungkinkan hypertext saling terjalin untuk bekerja, Hypertext Markup Language (HTML) yang merupakan bagian dari strandard generalized language (SGML). SGML merupakan standard dari International Standard Organitation (ISO), untuk mendapatkan format pada dokumen teks.
b.        Elemen – elemen web
Agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya maka web harus dibangun dari beberapa elemen – elemen yang saling terhubung. Adapun elemen – elemen tersebut adalah sebagai berikut :
1.         Client dan server
Web server adalah komputer yang terhubung ke internet dan mengeksekusi sebuah program serta bertanggung jawab untuk menyimpan, mengolah dan meneruskan sebuah file.
Web client atau web browser adalah sebuah komputer yang meminta file dari web, ketika komputer ingin mengakses suatu file pada suatu jaringan secara langsung meminta kepada web server yang bertanggung jawab terhadap file tersebut.


2.        Bahasa web dan protocol
Banyak komputer yang membuat web yang menyediakan kombinasi antara perangkat keras dan lunak. Ketika client meminta sebuah file dari web, ini bisa dianggap bahwa server menyimpan / memiliki file tersebut dan ditransmisikan dari server ke client.
3.        URL dan transfer protocol
Paket data yang akan dikirim melalui jaringan dialamatkan dengan menggunakan suatu protocol yang disebut Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yang merupakan protocol kedua setelah TCP/IP. Protocol ini memberikan alamat suatu data sehingga TCP/IP dapat mengerti tujuan data tersebut. HTTP adalah protocol yang digunakan web untuk memindahkan suatu informasi dari suatu komputer ke komputer lainnya menggunakan HTTP di internet dapat diketahui ketika URL menggunakan suatu awalan http://.
Pesan yang dikirim dari browser ke web disebut sebagai http request, ketika web server menerima permintaan tersebut kemudian memeriksa penyimpanan untuk menemukan halaman yang diinginkan, setelah ditemukan pesan tersebut  dikirimkan server ke browser dengan menggunakan http response.
HTTP request memiliki isi sebagai berikut :
a.         Request line, bagian ini memiliki tiga bagian informasi yaitu metode, path dari server ke sumber yang meminta dan versi HTTP.
b.         Http – Header, bagian ini berisi detail-detail tentang type dokumen dari client akan diterima dari server seperti mengenali type browser yang meminta halaman web, tanggal dan informasi konfigurasi umum.
c.         HTML, Hypertext markup language (HTML) adalah bahasa universal yang dikenali web. Bahasa ini membuat kita bisa menata tata letak tampilan informasi pada web.
d.        Format gambar, suara dan video
Website tak hanya menampilkan tulisan tetapi juga menampilkan gambar yang akan membuat tampilan lebih menarik. Disamping itu juga mendukung format suara seperti mp3 dan format lain, serta format video untuk memanpilkan gambar hidup seperti realtime.
e.         Desain web         
Desain web sangat menentukan kualitas dan keindahan situs yang sangat berpengaruh pada penilaian pengunjung mengenai baik tidaknya sebuah website. Dengan kata lain kualitas sebuah situs sangat ditentukan oleh kualitas desainnya.
f.          Scripting berbasis server dan client side
Dalam dunia pemrograman internet, terdapat dua jenis pemrograman internet, yaitu Client Side Scripting dan Server Side Scripting. Disini dikatan Scripting, karena berbeda dengan bahasa pemrograman pada umumnya seperti bahasa C, Pascal, Basic dan lain-lain. Berbeda dengan skrip pemrograman yang memerlukan proses kompilasi, tetapi Scripting cukup langsung menjalankannya disuatu mesin penterjemah skrip dalam hal ini browser web.
g.         Client Side Scripting memiliki arti bahwa informasi yang disampaikan akan dieksekusi di client atau browser.3 Contoh Client Side Scripting adalah: HTML, Javascript, VBscript, dll.
Sumber : Solusi Pemrograman Berbasis Web Menggunakan PHP, Prasetyo (2002)
Gambar.2.2. Cara Kerja Client Side Scripting
Server Side Scripting yaitu proses pengerjaan informasi akan dikirimkan dan diproses di server dari website tersebut. Contoh Server Side Scripting adalah: PHP, ASP, Perl/CGI , dll.
Sumber : Solusi Pemrograman Berbasis Web Menggunakan PHP, Prasetyo (2002)
Gambar.2.3. Cara Kerja Server Side Scripting
c.         PHP
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. PHP merupakan software yang Open Source (gratis) dan mampu lintas platform, yaitu dapat digunakan dengan sistem operasi dan web server manapun. PHP dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI.
PHP memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1.      PHP mudah dibuat dan cepat dijalankan.
2.      PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda seperti: Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS dan sebagainya. Dan juga dapat berjalan dalam sistem operasi yang berbeda pula seperti: UNIX, Windows 98, Windows NT dan Macintosh.
3.      PHP dapat mengirim HTTP header, dapat mengeset cookies, mengatur authentication dan redirect users.
4.      PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan beberapa basis data antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dBase, Unix dbm dan terkecuali semua database ber-interface ODBC.
5.      PHP dapat berinteraksi dengan beberapa library eksternal yang membuat anda dapat melakukan segalanya mulai dari membuat dokumen PDF hingga mem-parse XML.
6.      PHP mendukung komunikasi dengan layanan lain melalui protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 atau bahkan HTTP.
PHP adalah bahasa yang sangat populer. Sebagian besar sintaks PHP mirip dengan sintaks dalam bahasa C dan perl.
d.        MySQL
MySQL adalah aplikasi basis data yang berasal dari komunitas open source yang memiliki level enterprise, multithreaded, dan relational database management system.
MySQL dikembangkan oleh firma konsultan di Swedia bernama TCX, sejarahnya pada saat itu mereka membutuhkan suatu system basis data yang cepat dan fleksibel untuk keperluan bisnis mereka, tapi pada saat itu mereka tidak mendapatkan yang sesuai dengan keinginan mereka. Dan akhirnya mereka menciptakan suatu system basis data yang diberi nama MySQL, yang dibuat berdasarkan pada DBMS lain yaitu MSQL, dan akhirnya produk tersebut sangat cepat, reliable, dan benar – benar fleksible.
Saat ini MySQL banyak digunakan hampir di seluruh dunia karena kemampuannya yang realiable, open source, dan merupakan database yang sangat cepat. MySQL adalah multithreaded server. Multithreaded bahwa setiap waktu seseorang berhasil melakukan koneksi dengan server, maka program di server membuat suatu thread atau proses untuk menangani request dari client. Hal ini membuat server menjadi lebih cepat. Pada efeknya setiap client yang melakukan koneksi dengan MySQL akan mendapatkan thread nya masing – masing. MySQL juga merupakan aplikasi yang ANSI SQL 92 – compliant, yang berarti selaras dengan semua standar dari American Standard Institute.
1.    Beberapa karakteristik utama dari MySQL :
a.    Fully multy – threaded dengan kernel threads. Artinya adalah bisa dengan mudah mempergunakan multiple cpu bila ada.
b.    API (Application Programming Interface) dengan C, C++, Eiffel, Java, Perl, PHP, Phyton, dan Tcl.
c.    Dukungan penuh untuk LEFT OUTER JOIN dengan sintaks ANSI, SQL, ADBC
d.   Tabel hash di memori yang dipergunakan sebagai tabel temporer.
e.    Sistem priviledge dan password yang fleksibel dan aman, serta memungkinkan host – based verification. Password dikatakan aman karena lalu lintas password saat berhubungan di enkripsi.
f.     Mampu menangani database berukuran besar. MySQL bisa memuat 50,000,000 record dan 60,000 tabel.
g.    Server bisa memberikan pesan kesalahan ke client dalam banyak bahasa.
2.    Tipe data pada MySQL
     Tipe data yang didukung pada MySQL adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Data pendukung MySQL
Tipe Data
Deskripsi
Bigint ( length )
Integer 8 byte
TEXT | BlOB
TEXT | BlOB dengan maksimum 64 kb
CHAR ( NUM )
FIXED string panjang antara 1 – 255
DATE
YYYY – MM – DD
DATE TIME
YYYY – MM – DD   HH : MM : SS
DECIMAL ( length,dec )
Desimal
Double
Bilangan double precission floating point
Double Prescision
Bilangan double prescision floating point`
FLOAT
Bilangan floating point
Integer
Integer 4 byte
Enum
Enumerasi
Longtext / Long Blob
Maksimum 2 23
Medium text | Medium Blob
Maksimum 16777216
Medium Int
Integer 3 byte
Numeric
Sama dengan tipe data decimal
Real
Sama dengan Double
Set
Objek string dengan beberapa nilai
Smallint
Integer 2 byte
Tiny Text / Medium Blob
Teks / binary dengan maksimum 255
TinyInt
Integer 1 byte
Varchar ( NUM )
Variable length string 1 <= NUM <= 255
Time
HH : MM : SS
TimeStamp
YYYYMMDDHHMMSS
Sumber : Cara Mudah Membangun Aplikasi PHP, Antonius Nugraha Widhi Pratama (2010:10)
2.2.2.       Konsep Dasar Sistem
Pengertian sistem telah banyak dikemukakan oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu, untuk lebih jelasnya maka berikut ini akan dibahas  pengertian sistem. Menurut Raymond McLeod, Jr, (2000) “Sistem dapat abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan atau konsepsi-konsepsi yang saling bergantung, misalnya sebuah sistem teologi adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan sebagainya. Sistem yang bersifat fisik adalah unsur yang bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Ada dua pendapat defenisi sistem, yaitu pendapat yang menekankan pada elemen atau komponen dan yang menekankan pada cara atau prosedurnya. Pendapat yang lebih menekankan pada elemen/komponenya mendevenisikan sistem sebagai berikut :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan pendapat yang lebih menekankan kepada cara/prosedur medefinisikan  sistem sabagai berikut :
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yangsaling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau penyelesaian suatu sasaran tertentu. Kemudian prosedur itu sendiri mengandung arti suatu urutan operasi kalerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjaminpenanganan seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi.
Kedua pendapat ini benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatanya. Jika ingin mempelajari suatu sistem, lebih tepat bila terlebih dahulu memahami tentang sistem.pengertian sistem bisa diperoleh dari defenisinya, karena defenisi tersebut memberikan peranan yang penting dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem.
Kesimpulannya pendapat sistem yang menekankan pada komponen lebih mudah dan tepat didalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan pengembangan sistem. Sebagai contoh sistem pengolahan pustaka yang terdiri atas subsistem data buku, subsistem data peminjam dan lain-lainnya, kemudia sistem pengolahan dat pustaka tersebut juga harus bisa berinteraksi dengan sub-sub sistem lainya sehingga dapat menghasilkan sistem informasi pengolaha data pustaka.
Kemudian suatu sistem dibuat untuk maksud tertentu, pengertiandari maksud tertentu disini adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran, pengertian tujuan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas bila dibandingkan dengan sasaran. Contohnya, untuk sisitem bisnis maka istilah tujuan lebih tepat, sedang bagian dari sistem bisnis tersebut yang dikenal dengan istilah subsistem bisnis lebih tepat menggunakan istilah sasaran, tetapi seringkali tujuan dan sasaran tersebut digunakan secara bergantian.
Suatu sistem dalam mencapai tujuannya tentu memerlukan suatu proses yang terdiri atas bermacam-macam tipe proses misalnya proses secara konsep, proses secara fisik, proses secara procedur, proses secara sosial dan lain-lainnya.
Sub-sub sistem yang menyusun suatu sistem antar lain adalah tujuan, tujuan bisa berupa tujuan dari organisasi tersebut kebutuhan organisasi tersebut, masalh organisasi tersebut secara prosedur atau aturan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut tentu perlu adanya suatu batasan yang jelas, dimana batasan tersebut bisa berupa biaya, personil yang terlibat, peralatan yang digunakan dan peraturan-peraturan.
Suatu sistem dapat tercapai dengan baik bila terdapat pengawasan yang berguna untuk mengawasi pelaksanaan pencapaian tujuan yang terdiri atas pengawasan data masukan / input, pengawasan data keluaran / output, serta kontrol terhadap operasi sistem. Input merupakan subsistem yang berfungsi untuk menerima data masukan yang terdiri atas sumber masukan frekuensi memasukkannya serta jenis data masukannya. kemudian input tersebut diproses yang terdiri atas pencarian, perbaikan, pengisian pengelompokkan dan lain-lainnya. Hasil dari proses ini disebut keluaran atau output, output tersebut biasanya berupa laporan atau dalam bentuk grafik, dari laporan atau output tersebut maka perlu adanya umpan balik guna penyempurnaan pemeliharaan sistem agar dapat berlangsunh lama.





Sumber : Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Andi Kristanto, (2003:10)
Gambar 2.4. Komponen-Komponen Sistem
Dari gambar diatas maka dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen sistem tersebut merupakan suatu krakteristik dari sistem yang terdiri atas komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan, keluaran pengolah, sasaran atau tujuan.
2.2.3.      Konsep Dasar  Informasi
Menurut Jugianto (2005), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber informasi adalah data merupakan bentuk data jamak dari bentuk tunggal atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan ketentuan nyata. Didalam suatu instansi kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan suatu nilai yang disebut dengan trsnsaksi. Misalnya transaksi peminjaman buku pada kantor perpustakaan dan arsip daerah kabupaten Luwu Utara. Kesatuan nyata adalah berupa objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh sebuah organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didala suatu organisasi. Suatu system yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Keberakhiran sebua organisasi disebut dengan istilah entropy. Informasi yang berguna sebagai system akan menghindari entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.
2.2.4.      Siklus Informasi
Siklus informasi atau sharing disebut dengan siklus pengolahan data merupakan perputaran data yang diolah atau diproses yang akan menghasilkan keluaran berupa  informasi. Informasi tersebut akan menjadi input/ data bagi proses berikutnya dan seterusnya kembali lagi terus berputar. Bagan dari siklus informasi oleh John Burch, gary Grodnitski (Jogianto H.M., 2005)  dapat dilihat pada gambar berikut :







Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogianto, (2005:20)
Gambar 2.5  Siklus Informasi

Data merupakan bentuk informasi yang masih mentah, belum mempunyai makna yang sempurna sehingga diperlukan pengolahan, dan pemprosesan untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan apa yang diharapkan maka diperlukan faktor – faktor pendukung, yakni data mentah dan proses pembuatanya.
Siklus proses informasi secara umum dapat dibedakan menjadi tiga tahap, pengumpulan data (bahan baku), tahap pengolahan (pemprosesan), dan tahap penyelesaian atau hasil.
2.2.6        Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan, kesempatan - kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto H.M, 2001:129).
Adapun langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem menurut Jogiyanto H.M. (2001:130) adalah sebagai berikut :
1.      Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2.      Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3.      Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4.      Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Perancangan sistem disini adalah gambaran secara menyeluruh dari terminologi yang diinginkan serta bagaimana bentuk dari masing-masing komponen rancangan sistem baik masukan, keluaran, pemrosesan, pengendalian, database dan platform teknologi yang akan dirancang.
Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir  atau lingkungan fisik dimana data akan disimpan.
Arus data merupakan salah satu simbol yang digunakan dalam diagram arus data. Adapun simbol yang digunakan untuk menggambar diagram arus data sebagai berikut:
Tabel 2.1 Simbol DAD
No
Simbol
Penjelasan
01
Kesatuan luar, menunjukkan entitas luar dimana sistem berkomunikasi.
02
Arus data adalah aliran data yang mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar.
03
Simbol proses, menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran.
04
Simpanan Data adalah merupakan simpanan data yang berupa file.
Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jugiyanto, (2005:25)

2.2.5.      Unified Modeling Language (UML)
1.      Definisi UML (Unified Modeling Language)
Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
Menurut Nugroho (2010:4), “UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi objek” (OOP)”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.
2.      Model UML (Unified Modeling Language)
Menurut Widodo (2011:10), “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:
1.      Diagram kelas.
Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
2.      Diagram paket (Package Diagram).
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
3.      Diagram use-case.
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor  (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
4.      Diagram interaksi dan sequence (urutan).
Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
5.      Diagram komunikasi (communication diagram).
Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
6.      Diagram statechart (statechart diagram).
Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
7.      Diagram aktivitas (activity diagram).
Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
8.      Diagram komponen (component diagram).
Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
9.      Diagram deployment (deployment diagram).
Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.
Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.
3.      Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)
Menurut Nugroho (2010:117). Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:
1.      Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
a.       Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.


b.      Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
c.       Grouping things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
d.      Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa  komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
2.      Relasi (Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
a.       Kebergantungan
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
b.      Asosiasi
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
c.       Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
d.      Realisasi
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
4.      Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)
Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML:
a.       Use Case Diagram
Use case adalah adalah deksripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna”. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem (aktor) dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.
b.      Class Diagram
Class diagram adalah “Class yang menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan pelayanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi)”. Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.
c.       Sequence Diagram
Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
d.      State Chart Diagram
Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.
e.       Activity Diagram
Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
1.    Use Case Diagram
Tabel 2.2. Simbol Use Case Diagram
No
Gambar
Nama
Keterangan
1

Actor
Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.
2
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen  mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
3
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
4
Include
Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.
5
Extend
Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.
6
Association
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.
7

System
Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.
8
Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
9
Collaboration
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).
10
Note
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA, Adi Nugroho, (2010:16)

2.    Simbol Class Diagram
Tabel. 2.3. Simbol Class Diagram
No
Gambar
Nama
Keterangan
1
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
2
Nary Association
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.
3
Class
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
4
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
5
Realization
Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
6
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri
7
Association
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA, Adi Nugroho, (2010:17)
3.    Simbol Sequence Diagram
Tabel 2.4. Simbol Sequence Diagram
No
Gambar
Nama
Keterangan
1
LifeLine
Objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi.

2
Message
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
3

Message
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA, Adi Nugroho, (2010:17)

4.    Simbol State Chart Diagram
Tabel 2.5. Simbol State Chart Diagram
No
Gambar
Nama
Keterangan
1
State
Nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek.
2
InitialPseudoState
Bagaimana objek dibentuk atau diawali
3
FinalState
Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan
4
Transition
Sebuah kejadian yang memicu sebuah state objek dengan cara memperbaharui satu atau lebih nilai atributnya
5
Association
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.
6
Node
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi.
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA, Adi Nugroho, (2010:18)
5.    Simbol Activity Diagram
Tabel 2.6. Simbol Activity  Diagram
No
Gambar
Nama
Keterangan
1
Actifity
Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain

2
Action
State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

3
Initial Node
Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

4
Actifity Final Node
Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan

5
Fork Node
Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA, Adi Nugroho, (2010:18)

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1    Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Kota Palopo atau Kantor Pertanian. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret sampai bulan Mei 2014.
3.2    Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian digunakan dua metode yang dijadikan sebagai cara pengumpulan data, yaitu :
1.      Metode wawancara
Wawancara memungkinkan analisis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai dalam hal ini adalah pegawai BKPD Palopo.
2.      Metode Pustaka
       Metode pustaka adalah metode yang digunakan dengan mencari data atau materi tertulis baik dari buku, catatan, literature dan tutorial-tutorial di internet sebagai bahan referensi penyusunan laporan ini. Sebagian besar referensi diperoleh dari berbagai macam sumber.
3.        Metode Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Dalam hal ini peneliti mengamati keadaan pangan.
3.2.  Teknik Analisis Data
Analisa merupakan salah satu unsur tahapan dari keseluruhan pengembangan sistem, dalam hal mengevaluasi terhadap sistem pengolahan data yang sedang berjalan secara luas dan logis.
Adapun tahapan analisis yang penulis lakukan adalah :
1.            Menentukan objek atau sistem yang akan dibuat
2.            Mempelajari organisasi yang terkait
3.            Menganalisa hasil ataupun output yang telah ada dengan menentukan kegunaan bagi sistem yang sedang berjalan
4.            Mempelajari sistem yang sedang berlangsung.
3.3.      Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1: Jadwal Penelitian
NO
KEGIATAN
Maret
April
Mei
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Pemilihan Judul












2
Pengumpulan data












3
Analisa Sistem













refferensi:
http://wantosakti.wordpress.com/2014/05/01/teori-tentang-proposal-ilmiah-dan-semi-ilmiah/
http://rumah-cerdas.net/download-contoh-proposal-penelitian-teknik-informatika-sistem-informasi-dan-ilmu-komputer.html
http://dinaanggreini65.blogspot.com/2013/10/perbedaan-karangan-ilmiahnon-ilmiahdan.html

0 komentar: