Ringkasan Resensi Film The Edge of Tomorrow

Seorang petugas menemukan dirinya terjebak dalam lingkaran waktu dalam perang dengan ras alien. Keahliannya meningkat karena ia menghadapi skenario pertempuran brutal yang sama, dan kesatuan dengan seorang prajurit Pasukan Khusus membiarkan dia lebih dekat dan lebih dekat dengan mengalahkan musuh.

Letnan Kolonel Bill Cage (Cruise) adalah seorang Perwira Yang belum pernah melihat aceh Pertempuran ketika dia begitu Saja jatuh keberapa jumlahnya Misi bunuh Diri.
Tewas Dalam, beberapa menit, Cage sekarang menemukan dirinya Misterius dilemparkan Ke waktu loop memaksa memaksa dia untuk menjalani Pertempuran brutal Yang sama berulang-perlu memprogram ulang, Berjuang Dan mati lagi ... Dan Lagi.

TAPI Artikel Baru terkait masih berlangsung Pertempuran, Cage menjadi Mampu untuk melibatkan musuh Artikel Baru peningkatan keterampilan, Bersama Prajurit Pasukan Jalan Pintas Rita Vrataski (Blunt).
Sepertinya Cage Dan Rita melakukan perlawanan terhadap alien, terkait masih berlangsung pertemuan berulang cara membuat mereka selangkah lebih Dekat untuk mengalahkan musuh.

Resensi Film The Edge Of Tomorrow

Edge of Tomorrow (2014) Poster 

Director:

Doug Liman

Writers:

Christopher McQuarrie (screenplay), Jez Butterworth (screenplay)

Stars:

Tom Cruise, Emily Blunt, Bill Paxton

Film ‘The Edge of Tomorrow’ akhirnya rampung di tangan sutradara Doug Liman. Nuansa action war sci-fi kental membalut seluruh film. Paduan akting Tom Cruise dan Emily Blunt menambah seru.
Mereka hadir di masa depan, saat Bumi dapat ancaman mencekam. Invasi alien berhasil menguasai beberapa wilayah. Namun, manusia masih berusaha bertahan. Mereka berperang mengusir alien.
Letnan Kolonel Bill Cage (Tom Cruise), merupakan seorang perwira yang nihil pengalaman perang. Ia belum pernah merasakan kerasnya laga pertempuran secara langsung. Memegang senjata saja gugup.
Mendadak, ia ditugaskan angkat senjata bersama prajurit lain melawan alien. Seperti bisa diduga, dalam beberapa menit Bill pun tewas. Namun, ada kejanggalan yang dirasakan Bill setelah kematiannya.
Setelah mengembuskan napas terakhir, tiba-tiba Bill terbangun. Latar kembali ke sehari sebelum ia menemui ajal. Itu terjadi berulang-ulang. Setiap kali tewas, kala itu pula ia terbangun di hari yang sama.
Kelamaan, Bill hapal rentetan kejadian yang akan hadir di hadapannya. Hingga suatu saat, ia bertemu tentara wanita bernama Rita Vrataski (Emily Blunt) di peperangan. Keduanya dihubungkan pengalaman aneh yang sama. Rita juga terbangun setiap kali tewas.
Lambat laun, mereka bekerja sama memanfaatkan keganjilan itu. Bersama Rita, Bill berlatih hingga menjadi tentara yang lebih baik setiap kali bangun. Mereka bahkan punya misi mengalahkan alien.
Namun, menuntaskan misi tak semudah membalik telapak tangan. Apalagi, ada suatu kejadian, Bill terancam tidak akan lagi bisa terbangun dari tidur setelah tewas di peperangan.
Secara keseluruhan, ‘The Edge of Tomorrow’ menyajikan adegan-adegan laga menggetarkan dalam tempo cepat. Penonton harus fokus memperhatikan setiap adegan jika tidak ingin ketinggalan alur.
Akting laga Tom Cruise patut diacungi jempol. Meski sudah berusia 51 tahun, Tom masih bisa menampilkan sisi energiknya. Ia juga lihai membangun karakter dari perwira yang tak berpengalaman, menjadi seorang prajurit tangguh.
Sementara itu, Emily Blunt, sukses menyajikan sisi cantik yang baru. Bukan lagi melalui senyum atau rayu, melainkan dari keberanian serta kegagahan sebagai seorang serdadu.
Secara umum, Doug Liman mampu menghadirkan semangat juang film yang diadaptasi dari novel Jepang karya Hiroshi Sakurazaka itu. Perjuangan Tom dan Emily menyelamatkan Bumi, bisa disaksikan di bioskop Indonesia mulai hari ini, Rabu (28/5).

Perbedaan Laporan beserta Contoh

Pengertian Laporan

I. Laporan adalah :
 Suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.
 Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
 Laporan merupakan salah satu alat untuk menyampaikan informasi baik formal maupun nonformal.
 Penyampaian informasi dari petugas/ pejabat tertentu kepada petugas / pejabat tertentu dalam suatu system administrasi. Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien. Kerja sama diantara atasan bawahan bisa dilakukan, dibina melalui komunikasi baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agar laporan tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorang perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalam mencapai tujuan organisasi.
Dasar-dasar Laporan
    – Pemberi Laporan
Pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu.
Misalnya: seorang mahasiswa ditugaskan oleh dosennya untuk meneliti suatu obyek tertentu.
    – Penerima Laporan
Laporan bukan hanya dibuat oleh seorang atau suatu badan, tetapi laporan juga ditujukan atau akan disampaikan kepada seorang atau suatu badan. Yang menerima laporan itu adalah orang atau badan yang menugaskan.
    – Tujuan Laporan
Tujuan laporan pada umumnya untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu maslah untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik baru, dan sebagainya.
    – Sifat Laporan
Sebuah laporan harus mengandung sifat-sifat seperti berikut:
1. Mengandung imaginasi
2. Laporan harus sempurna dan komplit
3. Laporan harus disajikan secara menarik
4. Macam-Macam Laporan
Sistematika Laporan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Penelitian/Pengamatan
(mengapa kita mengamati Pengolahan Manisan Rumput Laut)
B. Tujuan Pengamatan
(untuk apa kita mengamati Pengolahan Manisan Rumput Laut)
C. Kegunaan Pengamatan
(apa gunanya kita melakukan pengamatan, baik untuk kita sendiri maupun untuk orang ain)
Bab II. Pengolahan Manisan Rumput Laut
(disini dibahas mengenai cara pengolahan (termasuk bahan-bahan untuk pembuatan manisan, alat-alat yang digunakan, berapa biaya yang diperlukan dll), hasil dari pengolahan, pemasaran, siapa yang membelinya dan lain-lain yang menurut anda berhubungan dengan pengolahan manisan rumput laut.
Bab III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
(ringkasan dari pengamatan)
B. Saran
(ditujukan untuk pembuat manisan, dan untuk penulis laporan)
Daftar Pustaka (daftar sumber-sumber dari buku,majalah,koran dll)
Lampiran-Lampiran (catatan-catatan yang kita peroleh dari orang yang kita teliti seperti daftar harga bahan-bahan pembuat manisan, dan lain-lain yang dikeluarkan oleh pembuat manisan)
Contoh Laporan Resmi.
Abstrak
Abstrak adalah uraian singkat dan to the point. Abstrak memberikan gambaran percobaan apa yang telah dilakukan, bagaimana percobaan tersebut dilakukan dan hasil (kesimpulan) yang diperoleh. Selain itu, ada bagian yang menyertai Abstrak, yaitu Kata kunci sebagaimana tertulis di bawah ini. Pada bagian ini dituliskan kata (kelompok kata) yang penting dan terkait serta menjadi subyek di dalam laporan.
Kata kunci: Panduan laporan, format laporan
  1. Pendahuluan
    Pendahuluan menjelaskan latar belakang dan tujuan melakukan percobaan. Bagian ini bertujuan mengantarkan pembaca pada subyek bahasan di dalam laporan ini
  2. Dasar Teori
    Pada bagian ini lapirkan mindmapnya.
  3. Metodologi
    Pada bagian ini dijelaskan tentang komponen dan alat yang digunakan selama percobaan dan bagaimana cara/ langkah-langkah melakukan percobaan yang telah dilakukan tersebut. Gambaran mengenai cara melakukan percobaan ada kalanya akan lebih baik jika direpresentasikan dalam bentuk diagram alir.
  4. Hasil dan Analisis
    Data hasil percobaan dituliskan pada bagian ini. Ada kalanya data lebih baik jika ditulis dalam bentuk tabel. Pada bagian ini diuraikan pula analisis atas hasil yang diperoleh.
  5. Kesimpulan
    Kesimpulan atas percobaan yang telah dilakukan mungkin tidak akan sama dengan yang sebenarnya diharapkan pada percobaan tersebut. Hal yang harus diperhatikan adalah memastikan bahwa uraian kesimpulan tersebut didukung oleh data yang diperoleh.
  6. Daftar Pustaka
    Nama Penulis, Judul Pustaka, Nomor Halaman, Nama Penerbit, Lokasi Diterbitkan, Tahun Diterbitkan.
PENGERTIAN, PERBEDAAN DAN CONTOH LAPORAN FORMAL DAN SEMIFORMAL
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi semua persyaratan, nadanya bersifat impersonal, dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam buku-buku. Bila ada satu atau beberapa syarat tidak terpenuhi, laporan itu disebut semi-formal sedangkan laporan yang tidak memenuhi persyaratan  disebut laporan non-formal.Laporan formal, semi-formal, dan non-formal merupakan laporan yang bersifat resmi (formil). Bila laporan tersebut bersifat pribadi dan bentuknya sesuai dengan keinginan penulis maka laporan itu bersifat tidak resmi (informil). Dibawah ini persyaratan yang menentukan sifat laporan:·                     Halaman judul
·                     Terdapat surat penyerahan
·                     Memiliki daftar isi
·                     Terdapat ikhtisar yang mengawali laporan
·                     Memiliki pendahuluan
·                     Kesimpulan dan saran
·                     Isi laporan yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda
·                     Menggunakan nada resmi, bersifat impersonal
·                     Disertai pula table dan angka-angka (bila diperlukan)
·                     Biasanya didokumentasikan secara khusus
Dari pernyataan di atas contoh laporan formal apabila ada suatu lapuran yang teknik penulisannya memenuhi persyaratan penulisan laporan laporan, sedangkan contoh laporan semiformal adalah apabila ada suatu laporan yang hanya terdiri dari beberapa saja dari persyaratan penulisan laporan.
Struktur Laporan Formal
·                     Halaman judul. (Jangan menggunakan judul yang terlalu panjang.)
·                     Surat penyerahan.(Surat penyerahan atau letter of transmittal berfungsi sebagai kata pengantar pada sebuah buku.)
·                     Daftar isi. (Bagian ini memuat rekapitulasi dari semua judul yang ada dalam laporan. Pokok-pokok yang paling penting ditempatkan semakin ke kiri).
·                     Ikhtisar dan abstrak.(Ikhtisar merupakan bagian dari tulisan yang menyampaikan informasi penting dari sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat).Abstrak adalah bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris untuk menerangkan aspek-aspek yang tercakup dalam sebuah uraian.
·                     Pendahuluan
·                     Isi laporan( Isi laporan menyangkut inti persoalan).
·                     Kesimpulan dan saran
·                     Bagian pelengkap. Bagian yang perlu dimasukkan untuk melengkapi laoran adalah apendiks (lampiran-lampiran, termasuk surat perintah atau surat tugas bagi orang yang membuat laporan, foto, peta, dll) danbibliografi bila laporan itu dikaitkan dengan analisa ilmiah yang menggunakan bahan-bahan pustaka.

Contoh laporan formal
LAPORAN  RAPAT KERJA TIM PENILAIBUKU TEKS PELAJARAN SD, SMP, DAN SMA/SMKYANG DISELENGGARAKAN OLEH BSNP
A. PENDAHULUAN
Alhamdulillah SMP Islam Al Azhar 1 mendapat kepercayaan dari Badan Standar Nasional Pendidikan untuk mengirimkan 3 guru dalam menentukan Buku Teks Pelajaran yang layak digunakan oleh sekolah mulai dari SD sampai SMA/SMK. Setelah kami mengirimkan curriculum vitay, alhamdulillah kami memenuhi kriteria sebagai tim penilai buku teks pelajaran.Adapun yang ditetapkan sebagai penilai buku teks pelajaran adalah Rujiman, S.Pd. (guru Bahasa Indonesia), Farikhah Afidah, S.Pd. (guru IPA), dan Sunarmi, S.Pd. (guru IPS). Kami bertiga mendapat kepercayaan untuk mengikuti Rapat Kerja Tim Penilai Buku Teks Pelajaran SD, SMP, dan SMA/SMK yang dilaksanakan di Hotel Safari Garden Bogor yang dilaksanakan pada tanggal 4 s.d. 9 Juni 2008.
B. NAMA KEGIATANKegiatan ini diberi nama Rapat Kerja Tim Penilai Buku Teks Pelajaran SD, SMP, dan SMA/SMK.
C. TUJUAN KEGIATANTujuan kegiatan ini adalah :
1.    Menilai buku teks pelajaran yang diajukan oleh penerbit untuk ditentukan kelayakannya.
2.    Menentukan jenis buku teks pelajaran yang memenuhi standar mutu pendidikan
D. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATANKegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu tanggal 4-9 Juni 2008 di Hotel Safari Garden Bogor. Akan tetapi, karena berkat kerja keras dan  profesionalisme kinerja para guru, kegiatan itu berhasil diselesaikan dalam waktu 4 hari.
E. PESERTA KEGIATANPeserta kegiatan terdiri atas: 200 orang guru terdiri atas guru Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, PKn, Bahasa Inggris dari jenjang SD sampai SMA/SMK. Adapun guru – guru yang diundang berasal dari sekolah-sekolah yang ada di propinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
F. PELAKSANAAN KEGIATANKegiatan Rapat Kerja Tim Penilai Buku Teks Pelajaran dibuka jam 13.00 WIB dan dihadiri oleh 250 orang guru yang terdiri atas guru Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, dan PKn. Selain itu hadir para dosen dan profesor yang ahli di bidangnya masing-masing sebagai supervisor. Acara dibuka oleh Kepala BSNP menilai buku teks. Setiap bidang studi perjenjang diarahkan oleh 2 supervisor. Setelah acara dibuka dilanjutkan pembekalan atau penyajian materi tentang teknik menilai buku teks dilanjutkan dengan pelatihan.Pelatihan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan tenaga penilai yang mampu memahami kriteria teknis yang terdapat dalam instrumen penilaian dan agar penilai memiliki kemampuan menilai berdasarkan instrumen penilaian yang disusun oleh BSNP. Melalui pelatihan ini diharapkan penilai dapat memiliki pemahaman yang sama terhadap butir-butir instrumen penilaian buku teks pelajaran.Kegiatan penilaian buku teks pelajaran dilakukan secara bertahap dengan jadwal yang sangat ketat. Tahap I jam 08.00 – 12.00 WIB, tahap II jam 14.00 – 17.00, dan tahap III jam 19.00 – 24.00 WIB. Setiap guru dikelompokkan berdasarkan mata pelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing. Setiap mata pelajaran rata-rata ada 400 buku dan 40 penilai yang terdiri atas dosen, ahli materi, guru, dan ahli grafika.Apabila dalam penilaian terdapat perbedaan nilai lebih dari 2 maka dilakukan moderasi, yaitu kedua penilai guru dipertemukan untuk mempertanggungjawabkan hasil penilaiannya dan menentukan kesepakatan untuk nilai buku tersebut. Adapun butir-butir penilaiannya pun sangat kompleks sehingga kami dituntut ketelitian, kejelian, penalaran, dan berbagai kriteria yang menuntut kerja keras.
 G. HASIL KEGIATANAdapun hasil kegiatan Rapat Kerja Penilai Buku Teks adalah sebagai berikut:1.    Kami bertiga berhasil menyelesaikan penilaian buku sebanyak 44 buku dengan rincian: Bahasa Indonesia SD kelas I-VI sebanyak 12 buku, IPA SD kelas I – VI sebanyak 14 buku, dan IPS SD kelas I – VI sebanyak 18 buku.2.    Memperoleh pengalaman yang berharga menjadi penilai buku sehingga dapat memperkaya pengetahuan untuk menjadi penulis buku.3.    Melakukan sharing penilaian buku berbagai jenjang pendidikan sehingga dapat menentukan sistematika penyajian materi  pembelajaran mulai SD sampai SMA.4.    Dapat menularkan pengetahuan dan pengalaman kepada guru-guru dalam kegiatan MGMP sehingga dapat membantu menentukan kelayakan buku yang akan digunakan secara seragam di SMP Islam Al Azhar.5.    Mempromosikan Al Azhar sebagai lembaga pendidikan yang dapat dibanggakan.
H. ANGGARAN BIAYAAdapun anggaran biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut adalah biaya transportasi perjalanan sebesar Rp 500.000,00 dengan rincian biaya penggantian bensin, tol, dan tip sopir antar jemput. Hal ini dilakukan karena tidak ada kendaraan YPI yang bisa digunakan untuk mengantar dan menjemput kami.
I.    PENUTUPDemikian laporan pertanggungjawaban kegiatan ini kami sampaikan. Panitia mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Pimpinan SMP Islam Al Azhar 1 dan YPI Al Azhar yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik.
  Jakarta, 21 Juni 2008
Delegasi III,
   
Delegasi II,
   
Delegasi I,
Laporan semi-formal adalah laporan yang bila terdapat satu atau dua persyaratannya yang tidak dipenuhi.






CONTOH LAPORAN SEMI FORMAL


KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah melimpahkan rahmatnya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan semampunya.Adapun judul laporan ini adalah “Laporan Penelitian Tentang Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Masyarakat di Kalimantan Tengah”. Laporan ini disusun berdasarkan data dan informasi yang bersumber dari beberapa referensi.Dalam penulisan serta penyusunan laporan ini, penulis juga menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan-kesalahannya baik dari segi penyusunan, pengetikan kata-kata, serta kekeliruan dalam melampirkan kalimat-kalimat logis maupun tidak logis untuk dibaca semua pihak. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif maupun membangun agar karya tulis ini dapat serta layak untuk dibaca oleh semua pihak.Semoga bantuan dan amal baik dari semua pihak mendapat ridho dan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya, semoga tulisan sederhana ini dapat memberikan manfaat serta menjadi wacana baru bagi pembaca pada umumnya dan pihak yang membutuhkan. Amin.
Surabaya, 5 Maret 2012


Penulis           
DAFTAR ISI

1.      Kata    Pengantar.............................................................................................      12.      Daftar Isi......................................................................................................         23.      Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Masyarakat di Kalimantan Tengah...         34.      Kesimpulan dan Saran.................................................................................          5

Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Masyarakat di Kalimantan Tengah
Gejolak harga minyak dunia sebenarnya sudah mulai terlihat sejak tahun 2000. Tiga tahun berikutnya harga terus naik seiring dengan menurunnya kapasitas cadangan. Ada sejumlah faktor penyebab terjadinya gejolak ini, salah satunya adalah persepsi terhadap rendahnya kapasitas cadangan harga minyak yang ada saat ini, yang kedua adalah naiknya permintaan (demand) dan di sisi lain terdapat kekhawatiran atas ketidakmampuan negara-negara produsen untuk meningkatkan produksi, sedangkan masalah tingkat utilisasi kilang di beberapa negara dan menurunnya persediaan bensin di Amerika Serikat juga turut berpengaruh terhadap posisi harga minyak yang terus meninggi.Berimbas pada harga barang, Pengamat sosial dan ekonomi Kalteng Prof Danes Jayanegara mengatakan, bahwa kenaikan harga BBM yang direncanakan oleh pemerintah pusat dipastikan berimbas pada kenaikan harga-harga barang dan jasa. Pasalnya, sebagian besar barang dan jasa yang ada juga dipengaruhi oleh transportasi dan angkutannya. "Apalagi jika Organda terpaksa menaikan tarifangkutan, otomatis berpengaruh terhadap nilai barang, terutama yang dibawa ke daerah-daerah," terangnya, kemarin siang. Namun demikian, lanjutnya, diprediksi kenaikan harga BBM tersebut tidak akan memicu kepanikan masyarakat. Alasannya, rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM tersebut sudah cukup lama, dan sosialisasinya sudah dilakukan secara bertahap. "Kalau munculnya kepanikan dan keresahan masyarakat saya rasa tidak, karena sudah dilakukan sosialisasi secara bertahap. Keresahan yang terjadi di masyarakat pun tidak berlangsung lama, hanya pada saat baru dilaksanakannya kebijakan tersebut saja, setelahnya akan menyesuaikan," ungkapnya. Dijelaskannya, kondisi pemerintah menaikan harga BBM tersebut juga merupakan opsi terakhir, karena dipengaruhi kondisi Timur Tengah yang memanas. Sebab, harga minyak terus melambung tinggi hingga sempat mencapai 117 dollar AS per barel. Sehingga hal tersebut membuat pemerintah tidak memiliki pilihan kecuali menaikan harga BBM.Dampak langsung dari kenaikan BBM ini adalah meningkatkan jumlah pengangguran. Bertambahnya daftar anak putus sekolah akibat melonjaknya biaya. Terparah, semakin membludak jumlah anak miskin yang mengalami gizi buruk. Fenomena ini dipastikan menyuburnya tindak kriminal karena tekanan biaya kehidupan.Ambil contoh tingginya anak putus sekolah akibat melonjaknya biaya hidup. Jumlah anak SD hingga SMA yang putus sekolah pada 2010 mencapai 1,08 juta. Angka itu melonjak lebih dari 30 persen dibanding tahun sebelumnya 750.000 siswa. Masih ada 3,03 juta siswa yang tak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena pemerintah belum mampu memberanguskan angka kemiskinan.Tanpa pendidikan memadai, sudah pasti peluang anak bangsa meraih pekerjaan yang layak nyaris tertutup. Bahkan bisa jadi generasi penerus yang mengenyam pendidikan strata satu (S1) hanya menunggu panggilan kerja setelah menyebar puluhan lamaran. Meski pendidikan tinggi, perusahan pasti berfikir ulang menambah karyawan karena biaya produksi tinggi akibat kenaikkan BBM. Lebih realistis, perusahaan akan memilih pengurangan karyawan.Terpenting bagi pemerintah adalah memikirkan dampak kenaikkan harga BBM tersebut. Jangan hanya memaparkan penghematan anggaran karena penghapusan subsidi. Pasalnya, anak bangsa yang terkena dampak kenaikkan harga BBM pasti semakin merasa sulit dalam memenuhi kebutuhan.Sudah sepatutnya kenaikkan harga BBM diiringi kebijakan pemerintah yang langsung dirasakan manfaatnya bagi rakyat. Misalnya pemerintah memperbaharui upah minimum regional (UMR) bagi buruh di seluruh Indonesia. Tidak hanya pegawai negeri sipil (PNS) saja yang ditingkatkan gajinya. Sehingga apapun penghapusan subsidi BBM tidak akan berdampak secara global dalam kehidupan masyarakat, terutama kaum miskin.    KESIMPULANBerdasarkan laporan yang telah dipaparkan, penulis menarik kesimpulan secara garis besar terkait kenaikan BBM saat ini, bahwa:
1.      Kenaikan harga BBM perlu diimbangi dengan kebijakan pemerintah yang langsung dirasakan manfaatnya bagi rakyat. Misalnya pemerintah memperbaharui upah minimum regional (UMR) bagi buruh di seluruh Indonesia.
2.      Pemerintah menaikkan harga BBM akibat harga minyak yang terus melambung terus.
3.      Kita harus menghemat penggunaan minyak bumi yang kita tahu bahwa sumberdaya alamnya terbatas, sehingga kita bisa memberikan masa depan yang lebih baik kepada bumi untuk anak-cucu kita nanti.
SARANHasil laporan ini memaparkan tentang kenaikan harga BBM pada saat ini khususnya di Kalimantan Tengah, yang tentunya laporan ini masih banyak ditemukan kekurangan sehingga sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis berharap ada penulis-penulis selanjutnya yang akan menyempurnakan makalah ini pada masa

refferensi:
 http://www.scribd.com/
http://brainly.co.id/tugas/67013
http://www.slideshare.net/iyankess/jenis-laporan

Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Non Ilmiah

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Dalam artikel ini akan dibahas tentang 3 jenis karangan, yaitu: karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan semi ilmiah. Berikut ini penjelasannya.
I. Karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Jenis-jenis Karangan Ilmiah, 
antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Bentuk Karangan Ilmiah
      Dalam karangan ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
·      Karangan Ilmiah Berbentuk Makalah
      Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
·      Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
      Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
·      Buku Ilmiah
      Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
·      Struktur Sajian
      Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
·      Komponen dan Substansi
      Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
·      Sikap Penulis
      Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
·      Penggunaan Bahasa
      Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sifat Karangan Ilmiah
Berbeda dengan tulisan fiksi (novel, puisi, cerpen), karya ilmiah bersifat formal sehingga harus memenuhi syarat.Beberapa syarat tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Lugas dan tidak emosional
Maksudnya adalah karya ilmiah hanya mempunyai satu arti, tidak memakai kata kiasan, sehingga pembaca tidak mebuaat tafsiran (interprestasi) sendiri-sendiri. Karena itu, perlu ada batasan (definisi) oprasional pengertian suatu istilah, konsep, atau variabe.
2.    Logis
Maksudnya adalah kalimat, alinea, subbab, subsubbab, disusun berdasarkan suatu urutan yang konsisten. Urutan disini meliputi urutan pengertian, klasifikasi, waktu (kronologis), ruang, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, atau proses dan peristiwa.
3.    Efektif
Maksudnya adalah baik alinea atau subbab harus menunjukan adanya satu kebulatan pikiran, ada penekanan, dan ada pengembangan.
4.    Efisien
Maksudnya adalah hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.
5.    Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
II. Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).kti
Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
· Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· Fakta yang disimpulkan subyektif,
· Gaya bahasa konotatif dan populer,
· Tidak memuat hipotesis,
· Penyajian dibarengi dengan sejarah,
· Bersifat imajinatif,
· Situasi didramatisir,
· Bersifat persuasif.
· Tanpa dukungan bukti
 Sifat Karangan Ilmiah,antara lain :
1. Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
2. persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
3. Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
4. Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Macam-macam yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
· Dongeng
· Cerpen
· Novel
· Drama
· Roman.
 

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Nonilmiah

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. 
 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang Masalah
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia. Secara internasional, Ketahanan Pangan didefinisikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan tiap individu memiliki akses yang cukup terhadap pangan yang bergizi, sehat dan aman sehingga dapat menjalankan aktiivitas kehidupannya dengan optimal. Undang-undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan mendefinisikan Ketahanan Pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman merata dan terjangkau.  Meskipun memiliki perbedaan, terutama pada subjeknya, kedua definisi di atas memperlihatkan betapa luasnya dimensi ketahanan pangan.
Ketahanan pangan nasional merupakan kondisi pembangunan sangat fundamental bagi kemajuan pembangunan dan kualitas hidup bangsa. Ketahanan pangan menempati posisi sentral dalam peningkatan produtivitas nasional dan perbaikan kualitas hidup warga negara. Bukan hanya karena dengan ketersediaan dan ketercukupan pangan akan memberikan energi kalori cukup bagi peningkatan produktivitas, tetapi juga memberikan dukungan pada peningkatan kualitas hidup dan keberlanjutan pembangunan.
Hingga saat ini Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Palopo belum memiliki sebuah situs resmi sebagai wadah penyebaran data dan informasi mengenai kondisi ketahan pangan kota Palopo, berdasarkan hasil penelitian dilapangan, BKPD Palopo hanya menggunakan situs layanan blogger. Informasi yang ada pada blog BKPD tidak tersaji dengan baik karena tidak dirancang secara khusus sesuai kebutuhan BKPD yang mengakibatkan penyampaian informasi menjadi kurang maksimal.
Berangkat dari infomasi diatas sehingga pada penilitian ini perlu untuk dikembangkan sebuah “Sistem Informasi Ketahanan Pangan Berbasis Web Pada BKPD Palopo” .


1.2        Rumusan Masalah
Berdasarkan fakta lapangan bahwa belum adanya website yang dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan BKPD Palopo dalam memberikan informasi pangan kepada masyarakat. Mengingat pentingnya informasi pangan untuk masyarakat maka ditentukan rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana mengembangkan sebuah sistem informasi ketahanan pangan berbasis web pada BKPD Palopo?”.
1.3        Batasan Masalah
Dalam menganalisis sistem dan menyusun penelitian ini diperlukan batasan agar lebih mengarah pada tujuan yang diharapkan.
1.      Informasi yang di berikan berupa informasi keadaan pangan di Palopo
2.      Menyajikan informasi-informasi penting mengenai ketahanan pangan.
1.4        Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem informasi ketahanan pangan khususnya di kota Palopo . Tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan aplikasi ini yaitu agar masyarakat bisa memperoleh informasi kondisi pangan kota Palopo dengan cepat dan mudah.
1.5        Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian ini adalah:
1.  Bagi Peneliti
a.    Untuk menguji kemampuan mahasisiwa menggunakan teori yang diperoleh dibangku kuliah.
b.    Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan diluar lingkungan kampus yang berhubungan dengan program studi yang dipilih.
c.    Menambah pengetahuan untuk membangun sebuah aplikasi menggunakan Bahasa Pemrograman.
2.  Bagi Masyarakat
Menjadi media yang menyediakan informasi bagi masyarakat mengenai kondisi pangan kota Palopo.
3. Bagi BKPD/Pemerintah Daerah
Mempermudah pemerintah khususnya Badan Ketahanan Pangan Daerah dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  Kerangka Pikir
Adapun kerangka pikir yang mendasari diadakannya penelitian ini digambarkan pada diagram berikut:







Rounded Rectangle: Perkembangan teknologi informasi dalam bidang pangan jelas dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan pengairan.








 






















Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian


2.2.  Kajian Teori
2.2.1.      Konsep Dasar  Web
a.         Pengertian Website
Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suatu yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dan link. Pada dasarnya web adalah database jaringan komputer diseluruh dunia yang menggunakan arsitektur pengambilan informasi yang umum.
Pada tahun 1989 Tim Berners Lee seorang programmer komputer berkebangsaan Inggris yang bekerja pada European Physics Laboratory (CERN) di Genewa (Swiss) mengkombinasikan hypermedia dengan sumber – sumber informasi  internet yang sangat luas. Solusi Berners adalah teknologi hypertext untuk membentuk sebuah dokumen web. Dokumen web harus ditulis dalam suatu format khusus yang memungkinkan hypertext saling terjalin untuk bekerja, Hypertext Markup Language (HTML) yang merupakan bagian dari strandard generalized language (SGML). SGML merupakan standard dari International Standard Organitation (ISO), untuk mendapatkan format pada dokumen teks.
b.        Elemen – elemen web
Agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya maka web harus dibangun dari beberapa elemen – elemen yang saling terhubung. Adapun elemen – elemen tersebut adalah sebagai berikut :
1.         Client dan server
Web server adalah komputer yang terhubung ke internet dan mengeksekusi sebuah program serta bertanggung jawab untuk menyimpan, mengolah dan meneruskan sebuah file.
Web client atau web browser adalah sebuah komputer yang meminta file dari web, ketika komputer ingin mengakses suatu file pada suatu jaringan secara langsung meminta kepada web server yang bertanggung jawab terhadap file tersebut.


2.        Bahasa web dan protocol
Banyak komputer yang membuat web yang menyediakan kombinasi antara perangkat keras dan lunak. Ketika client meminta sebuah file dari web, ini bisa dianggap bahwa server menyimpan / memiliki file tersebut dan ditransmisikan dari server ke client.
3.        URL dan transfer protocol
Paket data yang akan dikirim melalui jaringan dialamatkan dengan menggunakan suatu protocol yang disebut Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yang merupakan protocol kedua setelah TCP/IP. Protocol ini memberikan alamat suatu data sehingga TCP/IP dapat mengerti tujuan data tersebut. HTTP adalah protocol yang digunakan web untuk memindahkan suatu informasi dari suatu komputer ke komputer lainnya menggunakan HTTP di internet dapat diketahui ketika URL menggunakan suatu awalan http://.
Pesan yang dikirim dari browser ke web disebut sebagai http request, ketika web server menerima permintaan tersebut kemudian memeriksa penyimpanan untuk menemukan halaman yang diinginkan, setelah ditemukan pesan tersebut  dikirimkan server ke browser dengan menggunakan http response.
HTTP request memiliki isi sebagai berikut :
a.         Request line, bagian ini memiliki tiga bagian informasi yaitu metode, path dari server ke sumber yang meminta dan versi HTTP.
b.         Http – Header, bagian ini berisi detail-detail tentang type dokumen dari client akan diterima dari server seperti mengenali type browser yang meminta halaman web, tanggal dan informasi konfigurasi umum.
c.         HTML, Hypertext markup language (HTML) adalah bahasa universal yang dikenali web. Bahasa ini membuat kita bisa menata tata letak tampilan informasi pada web.
d.        Format gambar, suara dan video
Website tak hanya menampilkan tulisan tetapi juga menampilkan gambar yang akan membuat tampilan lebih menarik. Disamping itu juga mendukung format suara seperti mp3 dan format lain, serta format video untuk memanpilkan gambar hidup seperti realtime.
e.         Desain web         
Desain web sangat menentukan kualitas dan keindahan situs yang sangat berpengaruh pada penilaian pengunjung mengenai baik tidaknya sebuah website. Dengan kata lain kualitas sebuah situs sangat ditentukan oleh kualitas desainnya.
f.          Scripting berbasis server dan client side
Dalam dunia pemrograman internet, terdapat dua jenis pemrograman internet, yaitu Client Side Scripting dan Server Side Scripting. Disini dikatan Scripting, karena berbeda dengan bahasa pemrograman pada umumnya seperti bahasa C, Pascal, Basic dan lain-lain. Berbeda dengan skrip pemrograman yang memerlukan proses kompilasi, tetapi Scripting cukup langsung menjalankannya disuatu mesin penterjemah skrip dalam hal ini browser web.
g.         Client Side Scripting memiliki arti bahwa informasi yang disampaikan akan dieksekusi di client atau browser.3 Contoh Client Side Scripting adalah: HTML, Javascript, VBscript, dll.
Sumber : Solusi Pemrograman Berbasis Web Menggunakan PHP, Prasetyo (2002)
Gambar.2.2. Cara Kerja Client Side Scripting
Server Side Scripting yaitu proses pengerjaan informasi akan dikirimkan dan diproses di server dari website tersebut. Contoh Server Side Scripting adalah: PHP, ASP, Perl/CGI , dll.
Sumber : Solusi Pemrograman Berbasis Web Menggunakan PHP, Prasetyo (2002)
Gambar.2.3. Cara Kerja Server Side Scripting
c.         PHP
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. PHP merupakan software yang Open Source (gratis) dan mampu lintas platform, yaitu dapat digunakan dengan sistem operasi dan web server manapun. PHP dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI.
PHP memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1.      PHP mudah dibuat dan cepat dijalankan.
2.      PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda seperti: Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS dan sebagainya. Dan juga dapat berjalan dalam sistem operasi yang berbeda pula seperti: UNIX, Windows 98, Windows NT dan Macintosh.
3.      PHP dapat mengirim HTTP header, dapat mengeset cookies, mengatur authentication dan redirect users.
4.      PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan beberapa basis data antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dBase, Unix dbm dan terkecuali semua database ber-interface ODBC.
5.      PHP dapat berinteraksi dengan beberapa library eksternal yang membuat anda dapat melakukan segalanya mulai dari membuat dokumen PDF hingga mem-parse XML.
6.      PHP mendukung komunikasi dengan layanan lain melalui protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 atau bahkan HTTP.
PHP adalah bahasa yang sangat populer. Sebagian besar sintaks PHP mirip dengan sintaks dalam bahasa C dan perl.
d.        MySQL
MySQL adalah aplikasi basis data yang berasal dari komunitas open source yang memiliki level enterprise, multithreaded, dan relational database management system.
MySQL dikembangkan oleh firma konsultan di Swedia bernama TCX, sejarahnya pada saat itu mereka membutuhkan suatu system basis data yang cepat dan fleksibel untuk keperluan bisnis mereka, tapi pada saat itu mereka tidak mendapatkan yang sesuai dengan keinginan mereka. Dan akhirnya mereka menciptakan suatu system basis data yang diberi nama MySQL, yang dibuat berdasarkan pada DBMS lain yaitu MSQL, dan akhirnya produk tersebut sangat cepat, reliable, dan benar – benar fleksible.
Saat ini MySQL banyak digunakan hampir di seluruh dunia karena kemampuannya yang realiable, open source, dan merupakan database yang sangat cepat. MySQL adalah multithreaded server. Multithreaded bahwa setiap waktu seseorang berhasil melakukan koneksi dengan server, maka program di server membuat suatu thread atau proses untuk menangani request dari client. Hal ini membuat server menjadi lebih cepat. Pada efeknya setiap client yang melakukan koneksi dengan MySQL akan mendapatkan thread nya masing – masing. MySQL juga merupakan aplikasi yang ANSI SQL 92 – compliant, yang berarti selaras dengan semua standar dari American Standard Institute.
1.    Beberapa karakteristik utama dari MySQL :
a.    Fully multy – threaded dengan kernel threads. Artinya adalah bisa dengan mudah mempergunakan multiple cpu bila ada.
b.    API (Application Programming Interface) dengan C, C++, Eiffel, Java, Perl, PHP, Phyton, dan Tcl.
c.    Dukungan penuh untuk LEFT OUTER JOIN dengan sintaks ANSI, SQL, ADBC
d.   Tabel hash di memori yang dipergunakan sebagai tabel temporer.
e.    Sistem priviledge dan password yang fleksibel dan aman, serta memungkinkan host – based verification. Password dikatakan aman karena lalu lintas password saat berhubungan di enkripsi.
f.     Mampu menangani database berukuran besar. MySQL bisa memuat 50,000,000 record dan 60,000 tabel.
g.    Server bisa memberikan pesan kesalahan ke client dalam banyak bahasa.
2.    Tipe data pada MySQL
     Tipe data yang didukung pada MySQL adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Data pendukung MySQL
Tipe Data
Deskripsi
Bigint ( length )
Integer 8 byte
TEXT | BlOB
TEXT | BlOB dengan maksimum 64 kb
CHAR ( NUM )
FIXED string panjang antara 1 – 255
DATE
YYYY – MM – DD
DATE TIME
YYYY – MM – DD   HH : MM : SS
DECIMAL ( length,dec )
Desimal
Double
Bilangan double precission floating point
Double Prescision
Bilangan double prescision floating point`
FLOAT
Bilangan floating point
Integer
Integer 4 byte
Enum
Enumerasi
Longtext / Long Blob
Maksimum 2 23
Medium text | Medium Blob
Maksimum 16777216
Medium Int
Integer 3 byte
Numeric
Sama dengan tipe data decimal
Real
Sama dengan Double
Set
Objek string dengan beberapa nilai
Smallint
Integer 2 byte
Tiny Text / Medium Blob
Teks / binary dengan maksimum 255
TinyInt
Integer 1 byte
Varchar ( NUM )
Variable length string 1 <= NUM <= 255
Time
HH : MM : SS
TimeStamp
YYYYMMDDHHMMSS
Sumber : Cara Mudah Membangun Aplikasi PHP, Antonius Nugraha Widhi Pratama (2010:10)
2.2.2.       Konsep Dasar Sistem
Pengertian sistem telah banyak dikemukakan oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu, untuk lebih jelasnya maka berikut ini akan dibahas  pengertian sistem. Menurut Raymond McLeod, Jr, (2000) “Sistem dapat abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan atau konsepsi-konsepsi yang saling bergantung, misalnya sebuah sistem teologi adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan sebagainya. Sistem yang bersifat fisik adalah unsur yang bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Ada dua pendapat defenisi sistem, yaitu pendapat yang menekankan pada elemen atau komponen dan yang menekankan pada cara atau prosedurnya. Pendapat yang lebih menekankan pada elemen/komponenya mendevenisikan sistem sebagai berikut :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan pendapat yang lebih menekankan kepada cara/prosedur medefinisikan  sistem sabagai berikut :
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yangsaling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau penyelesaian suatu sasaran tertentu. Kemudian prosedur itu sendiri mengandung arti suatu urutan operasi kalerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjaminpenanganan seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi.
Kedua pendapat ini benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatanya. Jika ingin mempelajari suatu sistem, lebih tepat bila terlebih dahulu memahami tentang sistem.pengertian sistem bisa diperoleh dari defenisinya, karena defenisi tersebut memberikan peranan yang penting dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem.
Kesimpulannya pendapat sistem yang menekankan pada komponen lebih mudah dan tepat didalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan pengembangan sistem. Sebagai contoh sistem pengolahan pustaka yang terdiri atas subsistem data buku, subsistem data peminjam dan lain-lainnya, kemudia sistem pengolahan dat pustaka tersebut juga harus bisa berinteraksi dengan sub-sub sistem lainya sehingga dapat menghasilkan sistem informasi pengolaha data pustaka.
Kemudian suatu sistem dibuat untuk maksud tertentu, pengertiandari maksud tertentu disini adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran, pengertian tujuan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas bila dibandingkan dengan sasaran. Contohnya, untuk sisitem bisnis maka istilah tujuan lebih tepat, sedang bagian dari sistem bisnis tersebut yang dikenal dengan istilah subsistem bisnis lebih tepat menggunakan istilah sasaran, tetapi seringkali tujuan dan sasaran tersebut digunakan secara bergantian.
Suatu sistem dalam mencapai tujuannya tentu memerlukan suatu proses yang terdiri atas bermacam-macam tipe proses misalnya proses secara konsep, proses secara fisik, proses secara procedur, proses secara sosial dan lain-lainnya.
Sub-sub sistem yang menyusun suatu sistem antar lain adalah tujuan, tujuan bisa berupa tujuan dari organisasi tersebut kebutuhan organisasi tersebut, masalh organisasi tersebut secara prosedur atau aturan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut tentu perlu adanya suatu batasan yang jelas, dimana batasan tersebut bisa berupa biaya, personil yang terlibat, peralatan yang digunakan dan peraturan-peraturan.
Suatu sistem dapat tercapai dengan baik bila terdapat pengawasan yang berguna untuk mengawasi pelaksanaan pencapaian tujuan yang terdiri atas pengawasan data masukan / input, pengawasan data keluaran / output, serta kontrol terhadap operasi sistem. Input merupakan subsistem yang berfungsi untuk menerima data masukan yang terdiri atas sumber masukan frekuensi memasukkannya serta jenis data masukannya. kemudian input tersebut diproses yang terdiri atas pencarian, perbaikan, pengisian pengelompokkan dan lain-lainnya. Hasil dari proses ini disebut keluaran atau output, output tersebut biasanya berupa laporan atau dalam bentuk grafik, dari laporan atau output tersebut maka perlu adanya umpan balik guna penyempurnaan pemeliharaan sistem agar dapat berlangsunh lama.





Sumber : Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Andi Kristanto, (2003:10)
Gambar 2.4. Komponen-Komponen Sistem
Dari gambar diatas maka dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen sistem tersebut merupakan suatu krakteristik dari sistem yang terdiri atas komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan, keluaran pengolah, sasaran atau tujuan.
2.2.3.      Konsep Dasar  Informasi
Menurut Jugianto (2005), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber informasi adalah data merupakan bentuk data jamak dari bentuk tunggal atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan ketentuan nyata. Didalam suatu instansi kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan suatu nilai yang disebut dengan trsnsaksi. Misalnya transaksi peminjaman buku pada kantor perpustakaan dan arsip daerah kabupaten Luwu Utara. Kesatuan nyata adalah berupa objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh sebuah organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didala suatu organisasi. Suatu system yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Keberakhiran sebua organisasi disebut dengan istilah entropy. Informasi yang berguna sebagai system akan menghindari entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.
2.2.4.      Siklus Informasi
Siklus informasi atau sharing disebut dengan siklus pengolahan data merupakan perputaran data yang diolah atau diproses yang akan menghasilkan keluaran berupa  informasi. Informasi tersebut akan menjadi input/ data bagi proses berikutnya dan seterusnya kembali lagi terus berputar. Bagan dari siklus informasi oleh John Burch, gary Grodnitski (Jogianto H.M., 2005)  dapat dilihat pada gambar berikut :







Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogianto, (2005:20)
Gambar 2.5  Siklus Informasi

Data merupakan bentuk informasi yang masih mentah, belum mempunyai makna yang sempurna sehingga diperlukan pengolahan, dan pemprosesan untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan apa yang diharapkan maka diperlukan faktor – faktor pendukung, yakni data mentah dan proses pembuatanya.
Siklus proses informasi secara umum dapat dibedakan menjadi tiga tahap, pengumpulan data (bahan baku), tahap pengolahan (pemprosesan), dan tahap penyelesaian atau hasil.
2.2.6        Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan, kesempatan - kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto H.M, 2001:129).
Adapun langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem menurut Jogiyanto H.M. (2001:130) adalah sebagai berikut :
1.      Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2.      Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3.      Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4.      Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Perancangan sistem disini adalah gambaran secara menyeluruh dari terminologi yang diinginkan serta bagaimana bentuk dari masing-masing komponen rancangan sistem baik masukan, keluaran, pemrosesan, pengendalian, database dan platform teknologi yang akan dirancang.
Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir  atau lingkungan fisik dimana data akan disimpan.
Arus data merupakan salah satu simbol yang digunakan dalam diagram arus data. Adapun simbol yang digunakan untuk menggambar diagram arus data sebagai berikut:
Tabel 2.1 Simbol DAD
No
Simbol
Penjelasan
01
Kesatuan luar, menunjukkan entitas luar dimana sistem berkomunikasi.
02
Arus data adalah aliran data yang mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar.
03
Simbol proses, menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran.
04
Simpanan Data adalah merupakan simpanan data yang berupa file.
Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jugiyanto, (2005:25)

2.2.5.      Unified Modeling Language (UML)
1.      Definisi UML (Unified Modeling Language)
Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
Menurut Nugroho (2010:4), “UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi objek” (OOP)”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.
2.      Model UML (Unified Modeling Language)
Menurut Widodo (2011:10), “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:
1.      Diagram kelas.
Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
2.      Diagram paket (Package Diagram).
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
3.      Diagram use-case.
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor  (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
4.      Diagram interaksi dan sequence (urutan).
Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
5.      Diagram komunikasi (communication diagram).
Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
6.      Diagram statechart (statechart diagram).
Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
7.      Diagram aktivitas (activity diagram).
Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
8.      Diagram komponen (component diagram).
Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
9.      Diagram deployment (deployment diagram).
Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.
Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.
3.      Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)
Menurut Nugroho (2010:117). Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:
1.      Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
a.       Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.


b.      Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
c.       Grouping things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
d.      Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa  komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
2.      Relasi (Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
a.       Kebergantungan
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
b.      Asosiasi
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
c.       Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
d.      Realisasi
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
4.      Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)
Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML:
a.       Use Case Diagram
Use case adalah adalah deksripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna”. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem (aktor) dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.
b.      Class Diagram
Class diagram adalah “Class yang menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan pelayanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi)”. Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.
c.       Sequence Diagram
Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
d.      State Chart Diagram
Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.
e.       Activity Diagram
Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
1.    Use Case Diagram
Tabel 2.2. Simbol Use Case Diagram
No
Gambar
Nama
Keterangan
1

Actor
Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.
2
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen  mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
3
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
4
Include
Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit.
5
Extend
Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.
6
Association
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.
7

System
Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.
8
Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
9
Collaboration
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).
10
Note
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA, Adi Nugroho, (2010:16)

2.    Simbol Class Diagram
Tabel. 2.3. Simbol Class Diagram
No
Gambar
Nama
Keterangan
1
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
2
Nary Association
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.
3
Class
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
4
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
5
Realization
Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
6
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri
7
Association
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA, Adi Nugroho, (2010:17)
3.    Simbol Sequence Diagram
Tabel 2.4. Simbol Sequence Diagram
No
Gambar
Nama
Keterangan
1
LifeLine
Objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi.

2
Message
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
3

Message
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA, Adi Nugroho, (2010:17)

4.    Simbol State Chart Diagram
Tabel 2.5. Simbol State Chart Diagram
No
Gambar
Nama
Keterangan
1
State
Nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek.
2
InitialPseudoState
Bagaimana objek dibentuk atau diawali
3
FinalState
Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan
4
Transition
Sebuah kejadian yang memicu sebuah state objek dengan cara memperbaharui satu atau lebih nilai atributnya
5
Association
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.
6
Node
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi.
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA, Adi Nugroho, (2010:18)
5.    Simbol Activity Diagram
Tabel 2.6. Simbol Activity  Diagram
No
Gambar
Nama
Keterangan
1
Actifity
Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain

2
Action
State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

3
Initial Node
Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

4
Actifity Final Node
Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan

5
Fork Node
Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA, Adi Nugroho, (2010:18)

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1    Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Kota Palopo atau Kantor Pertanian. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret sampai bulan Mei 2014.
3.2    Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian digunakan dua metode yang dijadikan sebagai cara pengumpulan data, yaitu :
1.      Metode wawancara
Wawancara memungkinkan analisis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai dalam hal ini adalah pegawai BKPD Palopo.
2.      Metode Pustaka
       Metode pustaka adalah metode yang digunakan dengan mencari data atau materi tertulis baik dari buku, catatan, literature dan tutorial-tutorial di internet sebagai bahan referensi penyusunan laporan ini. Sebagian besar referensi diperoleh dari berbagai macam sumber.
3.        Metode Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Dalam hal ini peneliti mengamati keadaan pangan.
3.2.  Teknik Analisis Data
Analisa merupakan salah satu unsur tahapan dari keseluruhan pengembangan sistem, dalam hal mengevaluasi terhadap sistem pengolahan data yang sedang berjalan secara luas dan logis.
Adapun tahapan analisis yang penulis lakukan adalah :
1.            Menentukan objek atau sistem yang akan dibuat
2.            Mempelajari organisasi yang terkait
3.            Menganalisa hasil ataupun output yang telah ada dengan menentukan kegunaan bagi sistem yang sedang berjalan
4.            Mempelajari sistem yang sedang berlangsung.
3.3.      Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1: Jadwal Penelitian
NO
KEGIATAN
Maret
April
Mei
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Pemilihan Judul












2
Pengumpulan data












3
Analisa Sistem













refferensi:
http://wantosakti.wordpress.com/2014/05/01/teori-tentang-proposal-ilmiah-dan-semi-ilmiah/
http://rumah-cerdas.net/download-contoh-proposal-penelitian-teknik-informatika-sistem-informasi-dan-ilmu-komputer.html
http://dinaanggreini65.blogspot.com/2013/10/perbedaan-karangan-ilmiahnon-ilmiahdan.html