Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Dalam artikel ini akan dibahas tentang 3 jenis
karangan, yaitu: karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan semi
ilmiah. Berikut ini penjelasannya.
I. Karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan
tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan
artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung
dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk
menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan
skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian
berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah
yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran
ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang
ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari.
Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana
untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Dalam karangan ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi
ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar
bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok
makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan
hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan
akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya
dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang
S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam
bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial
di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu
pengetahuan umum yang lain.
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari
bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian
penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri
dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan
pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun
semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan
daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan
adanya abstrak.
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
II. Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).kti
Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya
bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya
nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
· Bersifat persuasif.
· Roman.
Perbedaan Karya Ilmiah dengan Nonilmiah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat
lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan
istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan
nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat
penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi
dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan
yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari
beberapa aspek.
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian
(faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara
fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan
pengamatan atau observasi.
2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam
pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses
pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah.
Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan
karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli
bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas,
terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer.
Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah
ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan
bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah,
dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi
karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam
di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu
teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan
semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada
istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika
penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan
kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah
agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan
ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat
pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah
adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong
karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi;
yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat,
cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah
Pangan merupakan kebutuhan
dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia.
Secara internasional, Ketahanan Pangan didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
memungkinkan tiap individu memiliki akses yang cukup terhadap pangan yang
bergizi, sehat dan aman sehingga dapat menjalankan aktiivitas kehidupannya
dengan optimal. Undang-undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan mendefinisikan
Ketahanan Pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman
merata dan terjangkau. Meskipun memiliki
perbedaan, terutama pada subjeknya, kedua definisi di atas memperlihatkan
betapa luasnya dimensi ketahanan pangan.
Ketahanan pangan nasional
merupakan kondisi pembangunan sangat fundamental bagi kemajuan pembangunan dan
kualitas hidup bangsa. Ketahanan pangan menempati posisi sentral dalam
peningkatan produtivitas nasional dan perbaikan kualitas hidup warga negara. Bukan
hanya karena dengan ketersediaan dan ketercukupan pangan akan memberikan energi
kalori cukup bagi peningkatan produktivitas, tetapi juga memberikan dukungan
pada peningkatan kualitas hidup dan keberlanjutan pembangunan.
Hingga saat ini Badan
Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Palopo belum memiliki sebuah situs resmi sebagai
wadah penyebaran data dan informasi mengenai kondisi ketahan pangan kota
Palopo, berdasarkan hasil penelitian dilapangan, BKPD Palopo hanya menggunakan
situs layanan blogger. Informasi yang ada pada blog BKPD tidak tersaji dengan
baik karena tidak dirancang secara khusus sesuai kebutuhan BKPD yang
mengakibatkan penyampaian informasi menjadi kurang maksimal.
Berangkat dari infomasi
diatas sehingga pada penilitian ini perlu untuk dikembangkan sebuah “Sistem Informasi Ketahanan Pangan Berbasis
Web Pada BKPD Palopo” .
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan fakta lapangan bahwa belum adanya website yang
dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan BKPD Palopo dalam
memberikan informasi pangan kepada masyarakat. Mengingat pentingnya informasi
pangan untuk masyarakat maka ditentukan rumusan masalah pada penelitian ini
adalah “Bagaimana mengembangkan sebuah sistem informasi ketahanan
pangan berbasis web pada BKPD Palopo?”.
1.3
Batasan Masalah
Dalam menganalisis sistem dan menyusun penelitian
ini diperlukan batasan agar lebih mengarah pada tujuan yang diharapkan.
1.
Informasi yang di berikan berupa
informasi keadaan pangan di Palopo
2. Menyajikan
informasi-informasi penting mengenai ketahanan pangan.
1.4
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem
informasi ketahanan pangan khususnya di kota Palopo . Tujuan yang ingin dicapai
dari pembangunan aplikasi ini yaitu agar masyarakat bisa memperoleh informasi
kondisi pangan kota Palopo dengan cepat dan mudah.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian ini
adalah:
1. Bagi Peneliti
a. Untuk
menguji kemampuan mahasisiwa menggunakan teori yang diperoleh dibangku kuliah.
b. Menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan diluar lingkungan kampus yang berhubungan dengan
program studi yang dipilih.
c. Menambah
pengetahuan untuk membangun sebuah aplikasi menggunakan Bahasa Pemrograman.
2. Bagi Masyarakat
Menjadi media yang menyediakan informasi bagi masyarakat
mengenai kondisi pangan kota Palopo.
3. Bagi BKPD/Pemerintah Daerah
Mempermudah pemerintah khususnya Badan Ketahanan Pangan
Daerah dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka
Pikir
Adapun kerangka pikir yang mendasari diadakannya
penelitian ini digambarkan pada diagram berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
2.2. Kajian Teori
2.2.1.
Konsep Dasar Web
a.
Pengertian Website
Website dapat diartikan sebagai
kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar
gerak, suatu yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian
yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dan link. Pada dasarnya
web adalah database jaringan komputer diseluruh dunia yang menggunakan
arsitektur pengambilan informasi yang umum.
Pada tahun 1989 Tim Berners Lee
seorang programmer komputer berkebangsaan Inggris yang bekerja pada European Physics Laboratory (CERN) di
Genewa (Swiss) mengkombinasikan hypermedia dengan sumber – sumber
informasi internet yang sangat luas.
Solusi Berners adalah teknologi hypertext untuk membentuk sebuah dokumen web.
Dokumen web harus ditulis dalam suatu format khusus yang memungkinkan hypertext
saling terjalin untuk bekerja, Hypertext
Markup Language (HTML) yang merupakan bagian dari strandard generalized language (SGML). SGML merupakan standard dari
International Standard Organitation (ISO),
untuk mendapatkan format pada dokumen teks.
b.
Elemen – elemen web
Agar dapat berfungsi sebagaimana
mestinya maka web harus dibangun dari
beberapa elemen – elemen yang saling terhubung. Adapun elemen – elemen tersebut
adalah sebagai berikut :
1.
Client dan server
Web server adalah komputer yang
terhubung ke internet dan mengeksekusi sebuah program serta bertanggung jawab
untuk menyimpan, mengolah dan meneruskan sebuah file.
Web client atau web browser adalah
sebuah komputer yang meminta file dari web, ketika komputer ingin mengakses
suatu file pada suatu jaringan secara langsung meminta kepada web server yang
bertanggung jawab terhadap file tersebut.
2.
Bahasa web dan protocol
Banyak komputer yang membuat web yang
menyediakan kombinasi antara perangkat keras dan lunak. Ketika client meminta
sebuah file dari web, ini bisa dianggap bahwa server menyimpan / memiliki file
tersebut dan ditransmisikan dari server ke client.
3.
URL dan transfer protocol
Paket data yang akan dikirim melalui
jaringan dialamatkan dengan menggunakan suatu protocol yang disebut Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yang merupakan
protocol kedua setelah TCP/IP. Protocol ini memberikan alamat suatu data
sehingga TCP/IP dapat mengerti tujuan data tersebut. HTTP adalah protocol yang
digunakan web untuk memindahkan suatu informasi dari suatu komputer ke komputer
lainnya menggunakan HTTP di internet dapat diketahui ketika URL menggunakan
suatu awalan http://.
Pesan yang dikirim dari browser ke
web disebut sebagai http request, ketika web server menerima permintaan
tersebut kemudian memeriksa penyimpanan untuk menemukan halaman yang
diinginkan, setelah ditemukan pesan tersebut
dikirimkan server ke browser dengan menggunakan http response.
HTTP request memiliki isi sebagai berikut :
a.
Request line, bagian ini
memiliki tiga bagian informasi yaitu metode, path dari server ke sumber yang
meminta dan versi HTTP.
b.
Http – Header, bagian ini
berisi detail-detail tentang type dokumen dari client akan diterima dari server
seperti mengenali type browser yang meminta halaman web, tanggal dan informasi
konfigurasi umum.
c.
HTML, Hypertext markup language (HTML) adalah bahasa
universal yang dikenali web. Bahasa ini membuat kita bisa menata tata letak
tampilan informasi pada web.
d.
Format gambar, suara dan video
Website tak hanya
menampilkan tulisan tetapi juga menampilkan gambar yang akan membuat tampilan
lebih menarik. Disamping itu juga mendukung format suara seperti mp3 dan format
lain, serta format video untuk memanpilkan gambar hidup seperti realtime.
e.
Desain web
Desain web sangat
menentukan kualitas dan keindahan situs yang sangat berpengaruh pada penilaian
pengunjung mengenai baik tidaknya sebuah website. Dengan kata lain kualitas
sebuah situs sangat ditentukan oleh kualitas desainnya.
f.
Scripting berbasis server dan
client side
Dalam dunia
pemrograman internet, terdapat dua jenis pemrograman internet, yaitu Client Side Scripting dan Server Side Scripting. Disini dikatan
Scripting, karena berbeda dengan bahasa pemrograman pada umumnya seperti bahasa C, Pascal, Basic dan lain-lain. Berbeda dengan skrip
pemrograman yang memerlukan proses kompilasi, tetapi Scripting cukup langsung
menjalankannya disuatu mesin penterjemah skrip dalam hal ini browser web.
g.
Client Side Scripting memiliki arti bahwa informasi yang disampaikan akan
dieksekusi di client atau browser.3 Contoh Client Side Scripting
adalah: HTML, Javascript, VBscript, dll.
Sumber : Solusi Pemrograman Berbasis Web Menggunakan PHP,
Prasetyo (2002)
Gambar.2.2. Cara Kerja Client Side Scripting
Server Side
Scripting yaitu proses pengerjaan informasi akan
dikirimkan dan diproses di server dari website tersebut. Contoh Server Side
Scripting adalah: PHP, ASP, Perl/CGI ,
dll.
Sumber : Solusi
Pemrograman Berbasis Web Menggunakan PHP, Prasetyo (2002)
Gambar.2.3. Cara Kerja Server Side Scripting
c.
PHP
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu
dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan
perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi
disertakan pada dokumen HTML. PHP merupakan software yang Open Source (gratis) dan mampu lintas platform, yaitu dapat
digunakan dengan sistem operasi dan web server manapun. PHP dapat dibangun
sebagai modul pada web server Apache dan sebagai binary yang dapat berjalan
sebagai CGI.
PHP memiliki beberapa kelebihan,
antara lain:
1.
PHP mudah dibuat dan cepat
dijalankan.
2.
PHP dapat berjalan dalam web
server yang berbeda seperti: Microsoft
Personal Web Server, Apache, IIS dan sebagainya. Dan juga dapat berjalan
dalam sistem operasi yang berbeda pula seperti: UNIX, Windows 98, Windows NT
dan Macintosh.
3.
PHP dapat mengirim HTTP header,
dapat mengeset cookies, mengatur authentication dan redirect users.
4.
PHP menawarkan koneksitas yang
baik dengan beberapa basis data antara lain Oracle,
Sybase, mSQL, MySQL, Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dBase, Unix
dbm dan terkecuali semua database ber-interface
ODBC.
5.
PHP dapat berinteraksi dengan
beberapa library eksternal yang membuat anda dapat melakukan segalanya mulai
dari membuat dokumen PDF hingga mem-parse XML.
6.
PHP mendukung komunikasi dengan
layanan lain melalui protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 atau bahkan HTTP.
PHP adalah bahasa yang sangat populer. Sebagian besar sintaks PHP
mirip dengan sintaks dalam bahasa C dan perl.
d.
MySQL
MySQL adalah aplikasi basis data
yang berasal dari komunitas open source
yang memiliki level enterprise,
multithreaded, dan relational
database management system.
MySQL dikembangkan oleh firma
konsultan di Swedia bernama TCX, sejarahnya pada saat itu mereka membutuhkan
suatu system basis data yang cepat dan fleksibel untuk keperluan bisnis mereka,
tapi pada saat itu mereka tidak mendapatkan yang sesuai dengan keinginan
mereka. Dan akhirnya mereka menciptakan suatu system basis data yang diberi
nama MySQL, yang dibuat berdasarkan pada DBMS lain yaitu MSQL, dan akhirnya
produk tersebut sangat cepat, reliable, dan benar – benar fleksible.
Saat ini MySQL banyak digunakan
hampir di seluruh dunia karena kemampuannya yang realiable, open source, dan
merupakan database yang sangat cepat. MySQL adalah multithreaded server. Multithreaded bahwa setiap waktu seseorang
berhasil melakukan koneksi dengan server, maka program di server membuat suatu
thread atau proses untuk menangani request dari client. Hal ini membuat server
menjadi lebih cepat. Pada efeknya setiap client yang melakukan koneksi dengan
MySQL akan mendapatkan thread nya masing – masing. MySQL juga merupakan
aplikasi yang ANSI SQL 92 – compliant, yang berarti selaras dengan semua
standar dari American Standard Institute.
1.
Beberapa karakteristik utama
dari MySQL :
a. Fully multy – threaded dengan kernel threads. Artinya adalah bisa
dengan mudah mempergunakan multiple cpu bila ada.
b.
API (Application Programming
Interface) dengan C, C++, Eiffel, Java, Perl, PHP, Phyton, dan Tcl.
c.
Dukungan penuh untuk LEFT OUTER
JOIN dengan sintaks ANSI, SQL, ADBC
d.
Tabel hash di memori yang
dipergunakan sebagai tabel temporer.
e.
Sistem priviledge dan password
yang fleksibel dan aman, serta memungkinkan host – based verification. Password
dikatakan aman karena lalu lintas password saat berhubungan di enkripsi.
f.
Mampu menangani database
berukuran besar. MySQL bisa memuat 50,000,000 record dan 60,000 tabel.
g.
Server bisa memberikan pesan
kesalahan ke client dalam banyak bahasa.
2.
Tipe data pada MySQL
Tipe
data yang didukung pada MySQL adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Data pendukung MySQL
Tipe Data
|
Deskripsi
|
Bigint ( length )
|
Integer 8 byte
|
TEXT | BlOB
|
TEXT | BlOB dengan maksimum 64 kb
|
CHAR ( NUM )
|
FIXED string panjang antara 1 – 255
|
DATE
|
YYYY – MM – DD
|
DATE TIME
|
YYYY – MM – DD HH : MM :
SS
|
DECIMAL ( length,dec )
|
Desimal
|
Double
|
Bilangan double precission floating point
|
Double Prescision
|
Bilangan double prescision floating point`
|
FLOAT
|
Bilangan floating point
|
Integer
|
Integer 4 byte
|
Enum
|
Enumerasi
|
Longtext / Long Blob
|
Maksimum 2 23
|
Medium text | Medium Blob
|
Maksimum 16777216
|
Medium Int
|
Integer 3 byte
|
Numeric
|
Sama dengan tipe data decimal
|
Real
|
Sama dengan Double
|
Set
|
Objek string dengan beberapa nilai
|
Smallint
|
Integer 2 byte
|
Tiny Text / Medium Blob
|
Teks / binary dengan maksimum 255
|
TinyInt
|
Integer 1 byte
|
Varchar ( NUM )
|
Variable length string 1 <= NUM <= 255
|
Time
|
HH : MM : SS
|
TimeStamp
|
YYYYMMDDHHMMSS
|
Sumber : Cara Mudah Membangun Aplikasi PHP, Antonius Nugraha
Widhi Pratama (2010:10)
2.2.2.
Konsep
Dasar Sistem
Pengertian sistem telah banyak dikemukakan oleh para ahli
dari berbagai disiplin ilmu, untuk lebih jelasnya maka berikut ini akan
dibahas pengertian sistem. Menurut Raymond McLeod, Jr, (2000)
“Sistem dapat abstrak atau fisik.
Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan atau
konsepsi-konsepsi yang saling bergantung, misalnya sebuah sistem teologi adalah
sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan sebagainya. Sistem yang
bersifat fisik adalah unsur yang bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Ada dua pendapat defenisi
sistem, yaitu pendapat yang menekankan pada elemen atau komponen dan yang
menekankan pada cara atau prosedurnya. Pendapat yang lebih menekankan pada
elemen/komponenya mendevenisikan sistem sebagai berikut :
Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan pendapat yang lebih menekankan kepada cara/prosedur
medefinisikan sistem sabagai berikut :
Sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yangsaling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau penyelesaian suatu sasaran tertentu.
Kemudian prosedur itu sendiri mengandung arti suatu urutan operasi kalerikal
(tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang satu atau lebih departemen
yang diterapkan untuk menjaminpenanganan seragam dari transaksi-transaksi yang
terjadi.
Kedua pendapat ini benar dan
tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatanya. Jika ingin mempelajari
suatu sistem, lebih tepat bila terlebih dahulu memahami tentang
sistem.pengertian sistem bisa diperoleh dari defenisinya, karena defenisi
tersebut memberikan peranan yang penting dalam pendekatan untuk mempelajari
suatu sistem.
Kesimpulannya pendapat sistem
yang menekankan pada komponen lebih mudah dan tepat didalam mempelajari suatu
sistem untuk tujuan pengembangan sistem. Sebagai contoh sistem pengolahan
pustaka yang terdiri atas subsistem data buku, subsistem data peminjam dan
lain-lainnya, kemudia sistem pengolahan dat pustaka tersebut juga harus bisa
berinteraksi dengan sub-sub sistem lainya sehingga dapat menghasilkan sistem
informasi pengolaha data pustaka.
Kemudian suatu sistem dibuat
untuk maksud tertentu, pengertiandari maksud tertentu disini adalah untuk
mencapai tujuan dan sasaran, pengertian tujuan mempunyai ruang lingkup yang
lebih luas bila dibandingkan dengan sasaran. Contohnya, untuk sisitem bisnis
maka istilah tujuan lebih tepat, sedang bagian dari sistem bisnis tersebut yang
dikenal dengan istilah subsistem bisnis lebih tepat menggunakan istilah
sasaran, tetapi seringkali tujuan dan sasaran tersebut digunakan secara
bergantian.
Suatu sistem dalam mencapai
tujuannya tentu memerlukan suatu proses yang terdiri atas bermacam-macam tipe
proses misalnya proses secara konsep, proses secara fisik, proses secara
procedur, proses secara sosial dan lain-lainnya.
Sub-sub sistem yang menyusun
suatu sistem antar lain adalah tujuan, tujuan bisa berupa tujuan dari
organisasi tersebut kebutuhan organisasi tersebut, masalh organisasi tersebut
secara prosedur atau aturan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Dalam
mencapai tujuan tersebut tentu perlu adanya suatu batasan yang jelas, dimana
batasan tersebut bisa berupa biaya, personil yang terlibat, peralatan yang
digunakan dan peraturan-peraturan.
Suatu sistem dapat tercapai dengan baik bila
terdapat pengawasan yang berguna untuk mengawasi pelaksanaan pencapaian tujuan
yang terdiri atas pengawasan data masukan / input, pengawasan data keluaran /
output, serta kontrol terhadap operasi sistem. Input merupakan subsistem yang
berfungsi untuk menerima data masukan yang terdiri atas sumber masukan
frekuensi memasukkannya serta jenis data masukannya. kemudian input tersebut
diproses yang terdiri atas pencarian, perbaikan, pengisian pengelompokkan dan
lain-lainnya. Hasil dari proses ini disebut keluaran atau output, output
tersebut biasanya berupa laporan atau dalam bentuk grafik, dari laporan atau
output tersebut maka perlu adanya umpan balik guna penyempurnaan pemeliharaan
sistem agar dapat berlangsunh lama.
Sumber : Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Andi Kristanto, (2003:10)
Gambar 2.4. Komponen-Komponen
Sistem
Dari gambar diatas maka dapat
disimpulkan bahwa komponen-komponen sistem tersebut merupakan suatu
krakteristik dari sistem yang terdiri atas komponen sistem, batasan sistem,
lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan, keluaran pengolah, sasaran
atau tujuan.
2.2.3.
Konsep Dasar Informasi
Menurut Jugianto (2005), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber
informasi adalah data merupakan bentuk data jamak dari bentuk tunggal atau data
item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
ketentuan nyata. Didalam suatu instansi kejadian-kejadian nyata yang sering
terjadi adalah perubahan suatu nilai yang disebut dengan trsnsaksi. Misalnya
transaksi peminjaman buku pada kantor perpustakaan dan arsip daerah kabupaten
Luwu Utara. Kesatuan nyata
adalah berupa objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada
dan terjadi.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh
sebuah organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didala suatu
organisasi. Suatu system yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh,
kerdil dan akhirnya berakhir. Keberakhiran sebua organisasi disebut dengan
istilah entropy. Informasi yang berguna sebagai system akan menghindari entropy
yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.
2.2.4.
Siklus Informasi
Siklus informasi atau sharing disebut dengan
siklus pengolahan data merupakan perputaran data yang diolah atau diproses yang
akan menghasilkan keluaran berupa
informasi. Informasi tersebut akan menjadi input/ data bagi proses
berikutnya dan seterusnya kembali lagi terus berputar. Bagan dari siklus informasi oleh John Burch, gary
Grodnitski (Jogianto H.M., 2005) dapat
dilihat pada gambar berikut :
Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogianto,
(2005:20)
Gambar 2.5 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk
informasi yang masih mentah, belum mempunyai makna yang sempurna sehingga
diperlukan pengolahan, dan pemprosesan untuk mendapatkan informasi yang sesuai
dengan apa yang diharapkan maka diperlukan faktor – faktor pendukung, yakni data
mentah dan proses pembuatanya.
Siklus proses informasi secara
umum dapat dibedakan menjadi tiga tahap, pengumpulan data (bahan baku), tahap
pengolahan (pemprosesan), dan tahap penyelesaian atau hasil.
2.2.6
Analisis dan
Perancangan Sistem
Analisis Sistem adalah penguraian dari
suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan,
kesempatan - kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto H.M, 2001:129).
Adapun langkah-langkah dasar yang
harus dilakukan oleh analisis sistem menurut Jogiyanto H.M. (2001:130) adalah
sebagai berikut :
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Tahap analisis merupakan tahap yang
kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan
juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Perancangan sistem disini adalah
gambaran secara menyeluruh dari terminologi yang diinginkan serta bagaimana
bentuk dari masing-masing komponen rancangan sistem baik masukan, keluaran,
pemrosesan, pengendalian, database dan platform teknologi yang akan dirancang.
Data Flow Diagram (DFD) digunakan
untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan
dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data
tersebut mengalir atau lingkungan fisik
dimana data akan disimpan.
Arus data merupakan salah satu simbol
yang digunakan dalam diagram arus data. Adapun simbol yang digunakan untuk
menggambar diagram arus data sebagai berikut:
Tabel 2.1 Simbol DAD
No
|
Simbol
|
Penjelasan
|
01
|
|
Kesatuan luar, menunjukkan entitas luar dimana
sistem berkomunikasi.
|
02
|
|
Arus data adalah aliran data yang mengalir
diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar.
|
03
|
|
Simbol proses, menunjukkan transformasi dari
masukan menjadi keluaran.
|
04
|
|
Simpanan Data adalah merupakan simpanan data
yang berupa file.
|
Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jugiyanto,
(2005:25)
2.2.5.
Unified Modeling Language (UML)
1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
Menurut
Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan
untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”.
Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan
yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
Menurut
Nugroho (2010:4), “UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi
antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (object
Oriented Software Enggineering) dan beberapa metoda lainnya, merupakan
metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan
sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan
bahasa “pemrograman berorientasi objek” (OOP)”.
Berdasarkan
pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified
Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau
gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian
dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented
programming)”.
2. Model UML (Unified Modeling
Language)
Menurut
Widodo (2011:10), “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan
sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa
diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram
pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu
dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis
diagram itu antara lain:
1. Diagram kelas.
Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,
antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini
umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat
statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
2. Diagram paket (Package Diagram).
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas,
merupakan bagian dari diagram komponen.
3. Diagram use-case.
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan
aktor-aktor (suatu jenis khusus dari
kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan
perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
4. Diagram interaksi dan sequence
(urutan).
Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada
pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
5. Diagram komunikasi (communication
diagram).
Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4
yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta
mengirim pesan.
6. Diagram statechart (statechart
diagram).
Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada
sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
7. Diagram aktivitas (activity
diagram).
Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram
status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas
lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi
suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
8. Diagram komponen (component
diagram).
Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta
kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada
sebelumnya.
9. Diagram deployment (deployment
diagram).
Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi
dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di
dalamnya.
Kesembilan
diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak,
semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan
diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship
diagram, dan sebagainya.
3. Bangunan dasar Metodologi Unified
Modeling Language (UML)
Menurut
Nugroho (2010:117). Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML)
menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak
yang akan dikembangkan, yaitu:
1. Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam
Unified Modeling Language (UML), yaitu:
a. Structural things
Merupakan bagian yang relatif
statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis
dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
b. Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada
model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model
Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan
waktu.
c. Grouping things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam
Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang
diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini
kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan
sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
d. Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas
model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi
serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
2. Relasi (Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam
Unified Modeling Language (UML), yaitu:
a. Kebergantungan
Merupakan hubungan dimana
perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan
mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri
(dependent).
b. Asosiasi
Merupakan apa yang menghubungkan
antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan
objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan
suatu objek dengan bagian-bagiannya.
c. Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek
anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada
diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke
objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari
arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
d. Realisasi
Merupakan operasi yang benar-benar
dilakukan oleh suatu objek.
4. Jenis-jenis diagram UML (Unified
Modeling Language)
Berikut ini adalah
definisi mengenai 5 diagram UML:
a. Use Case Diagram
Use case adalah adalah deksripsi
fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna”. Use case bekerja dengan
cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem (aktor)
dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.
Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem
eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis
mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna
(user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif
digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari
setiap interaksi.
b. Class Diagram
Class diagram adalah “Class yang
menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan
pelayanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi)”. Menggambarkan
struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun
sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.
c. Sequence Diagram
Secara grafis menggambarkan
bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi
sebuah use case atau operasi.
d. State Chart Diagram
Digunakan untuk memodelkan
behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup
objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event
(kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.
e. Activity Diagram
Secara grafis digunakan untuk
menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case.
Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan
dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
1.
Use Case
Diagram
Tabel 2.2. Simbol Use Case Diagram
No
|
Gambar
|
Nama
|
Keterangan
|
1
|
|
Actor
|
Menspesifikasikan
himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.
|
2
|
|
Dependency
|
Hubungan dimana
perubahan yang terjadi pada suatu elemen
mandiri (independent) akan
mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
|
3
|
|
Generalization
|
Hubungan dimana
objek anak (descendent) berbagi
perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
|
4
|
|
Include
|
Menspesifikasikan
bahwa use case sumber secara eksplisit.
|
5
|
|
Extend
|
Menspesifikasikan
bahwa use case target memperluas
perilaku dari use case sumber pada
suatu titik yang diberikan.
|
6
|
|
Association
|
Apa yang
menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.
|
7
|
|
System
|
Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.
|
8
|
|
Use
Case
|
Deskripsi dari
urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu aktor
|
9
|
|
Collaboration
|
Interaksi
aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku
yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).
|
10
|
|
Note
|
Elemen fisik
yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi
|
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA, Adi Nugroho, (2010:16)
2.
Simbol Class Diagram
Tabel. 2.3. Simbol Class Diagram
No
|
Gambar
|
Nama
|
Keterangan
|
1
|
|
Generalization
|
Hubungan dimana
objek anak (descendent) berbagi
perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
|
2
|
|
Nary
Association
|
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2
objek.
|
3
|
|
Class
|
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta
operasi yang sama.
|
4
|
|
Collaboration
|
Deskripsi dari
urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu aktor
|
5
|
|
Realization
|
Operasi yang
benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
|
6
|
|
Dependency
|
Hubungan dimana
perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya
elemen yang tidak mandiri
|
7
|
|
Association
|
Apa yang
menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya
|
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan
JAVA, Adi Nugroho, (2010:17)
3.
Simbol Sequence Diagram
Tabel 2.4. Simbol Sequence Diagram
No
|
Gambar
|
Nama
|
Keterangan
|
1
|
|
LifeLine
|
Objek entity, antarmuka yang saling
berinteraksi.
|
2
|
|
Message
|
Spesifikasi dari
komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang
terjadi
|
3
|
|
Message
|
Spesifikasi dari komunikasi antar objek
yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
|
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan
JAVA, Adi Nugroho, (2010:17)
4.
Simbol State Chart Diagram
Tabel
2.5. Simbol State Chart Diagram
No
|
Gambar
|
Nama
|
Keterangan
|
1
|
|
State
|
Nilai atribut
dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek.
|
2
|
|
InitialPseudoState
|
Bagaimana objek
dibentuk atau diawali
|
3
|
|
FinalState
|
Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan
|
4
|
|
Transition
|
Sebuah kejadian
yang memicu sebuah state objek dengan cara memperbaharui satu atau lebih
nilai atributnya
|
5
|
|
Association
|
Apa yang
menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.
|
6
|
|
Node
|
Elemen fisik
yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya
komputasi.
|
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan
JAVA, Adi Nugroho, (2010:18)
5.
Simbol Activity Diagram
Tabel
2.6. Simbol Activity Diagram
No
|
Gambar
|
Nama
|
Keterangan
|
1
|
|
Actifity
|
Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling
berinteraksi satu sama lain
|
2
|
|
Action
|
State dari
sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
|
3
|
|
Initial
Node
|
Bagaimana objek
dibentuk atau diawali.
|
4
|
|
Actifity
Final Node
|
Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan
|
5
|
|
Fork
Node
|
Satu aliran yang
pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran
|
Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan
JAVA, Adi Nugroho, (2010:18)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat
penelitian dilakukan pada Badan Ketahanan Pangan
Daerah Kota Palopo atau Kantor Pertanian. Waktu
penelitian dimulai pada bulan Maret sampai bulan Mei 2014.
3.2
Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian digunakan dua metode yang
dijadikan sebagai cara pengumpulan data, yaitu :
1. Metode wawancara
Wawancara
memungkinkan analisis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara
tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai dalam hal ini adalah pegawai
BKPD Palopo.
2. Metode Pustaka
Metode pustaka adalah
metode yang digunakan dengan mencari data atau materi tertulis baik dari buku,
catatan, literature dan
tutorial-tutorial di internet sebagai
bahan referensi penyusunan laporan ini. Sebagian besar referensi diperoleh dari
berbagai macam sumber.
3.
Metode Observasi
Observasi
adalah suatu cara pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode
tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu
yang diamati. Dalam hal ini peneliti mengamati keadaan pangan.
3.2.
Teknik Analisis Data
Analisa
merupakan salah satu unsur tahapan dari keseluruhan pengembangan sistem, dalam
hal mengevaluasi terhadap sistem pengolahan data yang sedang berjalan secara
luas dan logis.
Adapun
tahapan analisis yang penulis lakukan adalah :
1.
Menentukan objek atau
sistem yang akan dibuat
2.
Mempelajari organisasi
yang terkait
3.
Menganalisa hasil
ataupun output yang telah ada dengan menentukan kegunaan bagi sistem yang
sedang berjalan
4.
Mempelajari sistem yang
sedang berlangsung.
3.3.
Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian
adalah sebagai berikut:
Tabel
3.1: Jadwal Penelitian
NO
|
KEGIATAN
|
Maret
|
April
|
Mei
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Pemilihan Judul
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pengumpulan data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Analisa Sistem
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
refferensi:
http://wantosakti.wordpress.com/2014/05/01/teori-tentang-proposal-ilmiah-dan-semi-ilmiah/
http://rumah-cerdas.net/download-contoh-proposal-penelitian-teknik-informatika-sistem-informasi-dan-ilmu-komputer.html
http://dinaanggreini65.blogspot.com/2013/10/perbedaan-karangan-ilmiahnon-ilmiahdan.html